REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden RI BJ Habibie mengatakan, sudah saatnya pemerintah semakin memperbanyak SMK. Sebab SMK berorientasi pada pasar dan mampu menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan.
Agar SMK mutunya semakin berkualitas, kata Habibie, harus dilakukan kerja sama antara SMK dengan perusahaan BUMN maupun swasta dari penyusunan kurikulum maupun dalam praktek kerja para siswa. “Siswa bisa dua hari sekolah di SMK, empat hari kerja di perusahaan untuk mempraktekkan ilmunya,”katanya, Rabu (19/2).
Saat bekerja, terang Habibie, siswa SMK berhak mendapatkan tunjangan khusus dari perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Sehingga mereka semakin giat bekerja.
Kualitas guru-guru SMK, ujar Habibie, juga harus ditingkatkan seiring dengan pemintaan pasar. Sebab guru-guru ini yang mempersiapkan siswanya menjadi tenaga kerja yang siap pakai melalui proses pendidikan dan proses pembudayaan di sekolah.
Sarana belajar di SMK, lanjut Habibie, harus memenuhi standar minimum yang disusun bersama oleh organisasi guru profesional (OGP). Ini perlu dilakukan untuk mempermudah siswa belajar.
Siswa SMK, kata Habibie, harus ditempatkan di perusahaan yang sesuai dengan jurusan yang mereka pelajari. Proses pengunggulan SDM hanya bisa diberikan melalui perusahaan yang membutuhkan keterampilan menerapkan teknologi tepat guna dengan produktivitas tinggi sesuai hasil proses pendidikan dan pembudayaan SDM yang bersangkutan.