REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, akan memberlakukan jam malam bagi siswa menjelang ujian nasional (UN) 14 April 2014 guna mencapai target 10 besar nilai tertinggi nasional.
"Jam sembilan malam siswa tidak boleh berkeliaran selama menjelang ujian. Satpol PP akan saya turunkan ke semua warnet (warung internet). Bahkan warnet kalau membiarkan anak-anak sekolah main akan saya tutup," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji saat memberikan sambutan dalam pertemuan memotivasi 9.997 pelajar sekolah menengah atas yang digelar Dinas Pendidikan Kota Pontianak, di Auditorium Universitas Tanjungpura di Pontianak, Senin (24/2).
Pernyataan wali kota itu terkait dengan keinginannya agar ada pelajar dari Kota Pontianak yang bisa meraih prestasi 10 besar nasional saat UN 2014. Berbagai upaya ditempuh untuk meraih target peringkat 10 besar nasional UN itu. Mulai dari mengirim guru-guru untuk studi banding di Bali yang kerap masuk 10 besar, hingga memotivasi siswa jelang menghadapi UN.
"Ada peningkatan siswa yang mengikuti motivasi. Nanti juga saya akan keliling di sekolah-sekolah negeri maupun swasta untuk memotivasi kembali karena siswa-siswa ini harus diberikan motivasi yang kuat supaya mereka mendapat hasil yang terbaik," kata Sutarmidji lagi.
Sementara pada UN 2013, target nilai tertinggi UN masuk 10 besar nasional belum tercapai, namun tak menyurutkan obsesi Wali Kota Pontianak. Wali kota dua periode itu mengharapkan siswa Kota Pontianak menjadi salah satu yang meraih sepuluh besar.
Dia menjanjikan akan membiayai siswa baik dari sekolah negeri maupun swasta yang berhasil masuk sepuluh besar nasional hasil UN untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di mana pun yang diinginkan. "Target saya tahun ini ada anak Pontianak yang masuk ranking sepuluh nasional," kata dia lagi.