REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.000 mahasiswa program Bidikmisi dari berbagai perguruan tinggi nnegeri maupun swasta akan mengikuti kegiatan silaturahmi nasional. Acara yang digagas Kemendiknas ini sedianya akan digelar dalam waktu dekat dan mendengarkan amanat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono serta beramahtamah dengan Mendiknas, M Nuh serta jajarannya.
Dalam siaran persnya yang diterima ROL, Rabu (26/2) tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan kemandirian mahasiswa penerima Bidikmisi. Selain itu, memupuk kebersamaan di antara mahasiswa penerima Bidikmisi, membangun jejaring komunikasi dan koordinasi dalam kegiatan mahasiswa yang berorientasi pada peningkatan cinta Indonesia dan mengapresiasi keberhasilan program Bidikmisi.
"Agenda kegiatan ini adalah untuk membuka wawasan melaui seminar dengan tema”Inovasi, Kepemimpinan dan kewirausahaan untuk membentuk karakter bangsa yang mandiri,” demikian siaran pers dari Kemendiknas.
Kementrian Pendidikan Nasional mencatat, setiap tahun sekitar 95 ribu lulusan SMA dan sederajat yang berprestasi tidak dapat melanjutkan pendidikan karena alasan ekonomi. Padahal berbagai program beasiswa dan atau bantuan biaya pendidikan telah digulirkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Hal ini terjadi karena selain jumlah beasiswa yang belum memadai, skema beasiswa yang ada belum komprehensif. Program Bidikmisi yang telah dijalankan sejak tahun 2010 yang merupakan program 100 Hari Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang Kementerian Pendidikan dan kebudayaan), hadir untuk menjawab masalah tersebut. Bidikmisi menjemput mereka yang berprestasi di sekolah melalui seleksi masuk perguruan tinggi terbaik melalui jalur tanpa tes (SNMPTN) dan melalui jalur lainnya (SBMPTN dan seleksi mandiri).
Skema dukungan biaya Bidikmisi sendiri bukan hanya membebaskan mahasiswa dari biaya pendaftaran dan biaya kuliah, tetapi juga memberikan bantuan biaya hidup dan pendampingan akademik agar lulus tepat waktu dan berprestasi. Program ini dirancang dengan karakter ramah sosial, sehingga tepat adanya jika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan bahwa program Bidikmisi sebagai program Campus Social Responsibility (CSR) atau bahkan program penanaman modal akhirat bagi pengelola yang terlibat dalam program ini.
Sampai tahun 2013, dukungan biaya pendidikan ini telah diberikan kepada 149.768 orang mahasiswa yang tersebar di 98 PTN dan 590 PTS. Pada tahun 2013 program Bidikmisi telah menghasilkan lulusan angkatan 2010 dari program D3 sebanyak 1.732 mahasiswa. Pada tahun 2014 ini sudah menginjak tahun ke lima berjalan, kuota untuk mahasiswa baru yang disediakan sebanyak 60 ribu dan pada tahun ini akan meluluskan dari program S1 dan D4 dari angkatan 2010.
Sampai semester genap tahun 2012/2013 dari hasil evaluasi kinerja mahasiswa melalui penelaahan IPK menunjukkan prestasi yang sangat membanggakan. Mahasiswa penerima tahun 2010 (enam semester) sebanyak 88,13% memiliki IPK di atas 2,75 dan tercatat sebanyak 279 mahasiswa tersebut memiliki IPK diatas 3,90. Penerima tahun 2011 (4 semester) sebanyak 85,64% memiliki IPK diatas 2,75 dan tercatat sebanyak 306 mahasiswa tersebut memiliki IPK diatas 3,90. Sedangkan penerima tahun 2012 (2 semester) sebanyak 85,70% memiliki IPK di atas 2,75 dan tercatat sebanyak 512 mahasiswa tersebut memiliki IPK di atas 3,90. Penerima 2012 PTS sebanyak 79,68% memiliki IPK di atas 2,75 dan tercatat sebanyak 42 mahasiswa tersebut memiliki IPK di atas 3,90. selain itu di antara mereka banyak telah meraih prestasi ko-ektra kurikuler baik di tingkat nasional maupun internasional.