Rabu 26 Feb 2014 15:31 WIB

1 April, Naskah UN Braile Harus Terkirim di Provinsi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Muhammad Hafil
Braile
Foto: blogspot
Braile

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Balitbang Kemdikbud Dadang Sudiyarto mengatakan, pada tanggal 1 April naskah UN braile harus sudah terkirim di provinsi.  Gudang yang menerima dan menyimpan soal UN braile sama dengan gudang yang menyimpan soal UN biasa, hanya ditelakkan di kardus yang berbeda.

“Naskah UN braile diletakkan di tempat yang sama, tujuannnya untuk mempermudah pengamanan. Dengan dijadikan di satu gudang maka pengamanan dilakukan secara bersamaan,” kata Dadang di Jakarta, Rabu, (26/2).

Setelah sampai di provinsi 1 April, kata Dadang,  dijadwalkan naskah UN braile   akan diserahkan kepada dinas pendidikan provinsi melalui Panitia Pelaksana Hasil Pekerjaan (PPHP) dan disaksikan oleh perguruan tinggi, LPMP, dan Polri.  Dari dinas, naskah tersebut akan didistribusikan kembali ke penyimpanan sementara di kabupaten/kota. Pendistribusian tahap ini melibatkan panitia dari Kanwil Kemenag dan diawasi oleh perguruan tinggi, LPMP, dan Polri.

Setelah berada di titik penyimpanan sementara, ujar Dadang,  naskah UN dijaga oleh perguruan tinggi, LPMP, dan Polri. “Pengambilan naskah UN oleh sekolah yang lokasinya jauh dari tempat penyimpanan dilakukan pada 13 April 2014, satu hari sebelum pelaksanaan ujian nasional,  pengambilan ini dikawal kepolisian,” ujarnya.

Pengambilan naskah UN bagi sekolah yang dekat dengan lokasi penyimpanan, kata Dadang, dilakukan setiap hari selama UN berlangsung. Pengambilan naskah UN ini sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan.

“Soal-soal UN untuk siswa tuna netra kisi-kisinya sama dengan soal UN untuk siswa biasa, bedanya hanya dengan huruf braile. Pembuat soal braile adalah Puspendik yang mendapatkan masukan dari guru yang membimbing siswa tuna netra,” terang Dadang.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement