REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dinas Pendidikan (Diknas) Provinsi Jawa Timur (Jatim) memastikan pelaksanaan Ujian Sekolah (US) Sekolah Dasar (SD), Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat tahun ajaran 2013/2014 di sekolah yang terkena erupsi Gunung Kelud, Jatim beberapa waktu lalu tidak mengalami kendala.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Harun mengatakan, kesiapan pelaksanaan UN di empat kota /kabupaten yang terkena dampak letusan Gunung Kelud yaitu Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, dan Kota Kediri sejauh ini tidak mengalami masalah meski terdampak bencana. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan masing-masing kepala daerah untuk membicarakan penyelenggaraan UN.
“Pelaksanaan UN sudah siap dan dana untuk perbaikan sekolah rusak sudah tersedia,” katanya di kantornya di Surabaya, Senin (17/3).
Dia menyebutkan, berdasarkan pemutakhiran data tanggal 21 Februari 2014 lalu, sebanyak 214 sekolah berbagai jenjang mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) rusak. Kerugian ditaksir mencapai Rp 15.710.337.000.
Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah selesai melakukan verifikasi sekolah rusak di tingkat SD, SMP sederajat, dan SMA sederajat. “Anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki sekolah rusak juga telah disiapkan oleh Kemdikbud,” ujarnya.
Tak hanya itu, dia melanjutkan, kemdikbud menyediakan dana sebesar Rp 76 miliar untuk pemberian beasiswa anak-anak sekolah yang terkena bencana Gunung Kelud di tingkat SD sampai SMA. Rinciannya, setiap anak SD korban Gunung Kelud mendapatkan Rp 1 juta, SMP sederajat Rp 1,5 juta, dan SMA atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendapatkan Rp 2 juta.
“Jadi proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu erupsi Kelud. Yang penting pelaksanaan UN saja,” katanya.