REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) diharapkan tidak masuk dalam Ujian Nasional (UN). Pasalnya, pelajaran PAI memiliki karakteristik yang berbeda di setiap daerah dan komunitasnya.
Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Ahsan, saat dihubungi Republika pada Jumat (28/3), mengungkapkan, jika karakteristik pelajaran agama di setiap daerah berbeda.
"Terkait mata pelajaran Agama, kami tidak setuju jika dimasukkan UN, karena pelajaran agama mempunyai karakteristik yang berbeda di setiap daerah dan komunitasnya, tidak bisa di generalisir," tutur Ahsan.
Dia pun menjelaskan, pihaknya tidak hanya menolak mata pelajaran agama ada di UN. Menurutnya, Pergunu juga menolak tentang penyelenggaraan UN.