REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pembangunan gedung I Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), telah menghabiskan dana lebih kurang Rp20 miliar sejak mulai konstruksi 2013 lalu.
"Dana Pembangunan gedung I Unand ini murni dari APBN bahkan sekitar satu milyar merupakan pendapatan sendiri Unand," kata Rektor Unand Werry Darta Taifur di Padang, Minggu.
Ia menyebutkan selain gedung perkuliahan seperti yang lain, pada bangunan ini juga ada ruang kelas atau seminar yang gayanya berbentuk tempat pertunjukkan atau bioskop.
Ia mengatakan secara khusus ruangan ini memang bertujuan untuk menggelar berbagai pementasan seni atau menonton bersama seluruh civitas akademika kampus.
"Diskusi, seminar hingga kuliah umum bersama juga tetap bisa diadakan di gedung I ini," katanya.
Lebih lanjut, kata Werry sarana dan prasarana gedung I ini telah memenuhi standar yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), yakni ada jalur evakuasi gempa atau bencana serta jalan bagi orang yang berkebutuhan khusus.
"Total gedung ini terdiri atas 25 kelas perkuliahan, dan satu ruang teater," katanya.
Sementara itu< Wakil Menteri Pendidina dan Kebudayaan Republik Indonesia (Wamendikbud) RI, Musliar Kasim yang ikut meresmikan pemakaian gedung I pada Sabtu (29/3) mengatakan bahwa semua pembangunan sarana dan prasarana yang telah dilakukan Unand belum menjamin prestasi Unand di tingkat nasional dan dunia.
Ia menekankan perlu adanya sumber daya manusia yang mampu mencetak berbagai prestasi baik secara akademik maupun pendidikan. Seperti dalam menciptakan suatu terobosan baru dalam riset dan penelitian pada berbagai bidang.
"Dimana hasilnya dapat teraplikasi dalam kehidupan masyarakat," katanya.
Selain itu, katanya, juga memerlukan mahasiswa yang cerdas, serta berpikir kreatif dalam mengembangkan kemampuan dan talentanya selama berkuliah di kampus.
"Mahasiswa ini nantinya akan meraih berbagai prestasi yang membanggakan bagi institusi Unand sendiri. Sehingga prestasi Unand yang saat ini cenderung stagnan dapat terus meningkat setiap waktunya," katanya.
Dengan ini juga visi Unand sebagai universitas yang terkemuka dan bermartabat dapat tercapai, katanya.
Semua ini, kata ia, membutuhkan dukungan dari berbagai pihak bukan sivitas akademika sebagai pelaksana saja, namun juga masyarakat Sumbar keseluruhannya.