Selasa 08 Apr 2014 15:42 WIB

9 April Tunjangan Profesi Guru Cair

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Muhammad Hafil
Kenaikan tunjangan guru disinyalir sebagai salah satu penyebab meningkatkan perceraian di kalangan guru. (ilustrasi)
Foto: www.pdk.or.id
Kenaikan tunjangan guru disinyalir sebagai salah satu penyebab meningkatkan perceraian di kalangan guru. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Ditjen Dikdas Kemdikbud, Sumarna Surapranata mengatakan, tunjangan  profesi guru  akan dicairkan besok pada  (9/4).

Sebelumnya, ujar  Sumarna, disebutkan kalau tunjangan profesi guru yang belum dibayarkan Rp 8 triliun. Namun setelah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ternyata kekurangannya bukan Rp 8 triliun tetapi  hanya Rp  4 triliun padahal dana yang tersisa di daerah Rp 6 triliun, jadi masih ada sisa Rp  2 triliun. 

Audit BPKP terhadap kekurangan pembayaran tunjangan guru tahun 2010-2013, kata Sumarna, membutuhkan waktu sekitar empat bulan. Pencairan tunjangan profesi guru ini yang  pertama dilakukan pada 9 April hingga 16 April 2014. 

Tunjangan profesi guru, ujar Sumarna, akan dibayar  dalam empat tahap triwulan. Triwulan pertama dibayar akhir April 2014, triwulan kedua pada akhir Juni 2014, triwulan ketiga pada akhir September 2014, dan triwulan keempat pada akhir November 2014.

Menurut Sumarna, tunjangan profesi guru yang cair pada  9 April ini tidak ada hubungannya dengan pemilu atau pencoblosan parpol. Ini murni itikad baik pemerintah.

Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, setiap ada kebijakan pemerintah Era SBY yang baik selalu dianggap pencitraan oleh lawan-lawan politik SBY. Tunjangan profesi guru yang cair pada 9 April nanti tidak ada kaitannya dengan Demokrat.

"Seharusnya seluruh elemen bangsa, termasuk tokoh-tokoh parpol bahagia jika tunjangan profesi guru segera cair. Artinya guru makin sejahtera, seharusnya ikut disyukuri bukan malah dianggap sebagai pencitraan SBY," kata Ruhut.

Demokrat, terang Ruhut, tidak mau memberi janji tetapi memberi bukti. "Saya malah heran ada parpol yang berjanji kalau menang akan memberikan gaji Rp 12 juta, rasanya itu susah ya," terangnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement