REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat Pendidikan Doni Koesoema mengatakan, Ujian Nasional (UN) sebentar lagi dilaksanakan. UN SMP, MTs dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 8 Mei 2014, mengingat waktu mendekati pelaksanaan UN tinggal sebentar lagi pemerintah harus memastikan soal-soal UN sudah sampai di kabupaten/kota yang letaknya di daerah terpencil, Selasa, (8/4).
Wilayah terpencil pulau-pulau di Indonesia, ujar Doni, ada yang hanya bisa dilewati melalui jalan darat, bukan pesawat terbang maupun kapal cepat. "Untuk daerah yang transportasinya sangat sedikit dan sulit dilalui, harus dipastikan soal-soal UN bisa sampai tepat pada waktunya," ujarnya.
Jangan sampai, kata Doni, ada keterlambatan dalam pengiriman soal sebab kasihan anak didik jika hal itu sampai terjadi. Untuk daerah di perkotaan yang kendaraannya banyak dan jalannya mudah dilalui, mungkin tidak masalah jika distribusi ke sekolah dilakukan H-1 UN, tapi untuk daerah terpencil itu tidak bisa dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi kesulitan mendapatkan transportasi.
Faktanya di Indonesia, ujar Doni, ada daerah-daerah yang tidak setiap hari ada transportasi yang lewat. Misalnya di daerah tertentu ada yang dilalui kapal dua hari sekali makanya daerah semacam itu soal UN-nya harus dikirim jauh-jauh hari.
Selain itu, terang Doni, keamanan soal-soal UN harus terjaga, segelnya jangan sampai rusak apalagi soal bocor. Sebab kebocoran soal UN ini bisa terjadi makanya harus berhati-hati.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, pihaknya sudah memastikan soal-soal UN bisa sampai ke kabupaten/kota tepat pada waktunya. Pencetakan soal UN kali ini dilakukan jauh-jauh hari, yakni dua minggu lebih lebih awal dari pada tahun lalu untuk memastikan soal tidak telat dicetak dan tidak telat dikirimkan.
Unsur kerahasiaan soal UN, ujar Nuh, juga tetap dijaga selama proses distribusi di kabupaten dan kota sampai di sekolah pada hari pelaksanaan. Segel soal UN dibuka saat akan dibagikan kepada para siswa yang mau melaksanakan UN.
Soal UN, terang Nuh, mulai dari proses percetakan selalu dijaga dengan ketat, penjaganya terdiri dari orang Dinas Pendidikan, kepolisian, dan perguruan tinggi. "Makanya soal UN kerahasiaan terjamin," terangnya.
Nuh sendiri mengaku sudah mengunjungi secara langsung tempat penyimpanan naskah UN di Polrestabes Surabaya, Jawa Timur. Ia melakukan sidak saat melihat ruang penyimpanan soal UN tersebut.