REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengeluarkan tiga instruksi bagi siswa peserta ujian nasional. Instruksi tersebut terkait agar terselenggaranya ujian nasional yang tertib dan lancar.
Hal itu dikemukakan M Nuh saat memantau persiapan Ujian Nasional (UN) di dua sekolah di Jakarta.
Intruksi pertama, siswa tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi. Mereka hanya diperbolehkan membawa alat tulis ke dalam kelas. Jika terdapat alat lain, maka harus disimpan diluar ruangan.
Hal kedua, para siswa harus didampingi saat meminta izin ke kamar mandi. “Izin ke kamar mandi harus didampingi, dan lebih bagus oleh yang sejenis,” ujar M. Nuh saat sidak di SMA 70 Bulungan, Jakarta, Ahad (13/4).
Ketiga, para aparat yang ikut menjaga ketertiban saat UN, harus menggunakan pakaian sipil. Hal ini dilakukan agar tidak menganggu konsentrasi dan psikologis siswwa saat ujian nasional.
"Disekitar area tetap dipantau selama ujian berlangsung, harus steril, jangan sampai ada siapapun, baik itu orangtua yang mendampingi," lanjut M. Nuh.
Dalam sidak ini, M. Nuh pun menjelaskan, soal yang diberikan untuk siswa tidaklah sama, antara satu siswa dengan siswa lain. Ini dilakukan bukan karena ujian nasional tidak mempercayai kejujuran siswa, melainkan untuk melatih keprcayaan diri mereka.