REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad Nuh, dan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam Sholeh, memantau persiapan Ujian Nasional (UN) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)70 dan SMAN 35, Jakarta, pada Ahad (13/4).

Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan hak anak dalam penyelenggaraan UN 2014. "Secara umum, persiapan teknis berjalan dengan baik dan tidak ada masalah. KPAI memastikan semua anak SMA kelas 12 ikut UN. Saya telah mendapat penjelasan ketua rayon, tidak ada anak yang terdata akan melakukan UN di luar sekolah," tegas Asrorun Niam Sholeh, Ahad petang (13/4).

Misalnya, tutur Asrorun, tidak ada anak kelas 12 di rayon Jakpus dan Jaksel yang tidak bisa ikut UN karena berada di rumah sakit atau berurusan dengan hukum.

Tidak ditemukan pula, ujar Asrorun, ada anak yang tidak ikut UN karena tidak mampu membayar dan lainnya. Penjelasan verbal ini diperoleh dari penyelenggara UN di dua SMAN itu. Namun, KPAI memastikan akan terus memantau perkembangannya.

KPAI, papar Asrorun, akan terus melakukan pengawasan saat hari H esok sampai akhir pelaksanaan UN. KPAI juga telah membuka posko pengaduan oleh publik.

"KPAI bermaksud memastikan setiap siswa kelas XII terlayani haknya untuk mengikuti UN, termasuk anak yg sekarang ada di luar sekolah, misalnya sedang sakit di RS," lanjut Asrorun.

Jadi, jelas Asrorun, jangan sampai anak-anak terhalangi haknya untuk mengikuti UN, misalnya karena urusan belum bayar dan lainnya.