Rabu 16 Apr 2014 17:39 WIB

Begini Modus Kecurangan UN

Rep: C56/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang paniatia pengewas independen memantau Ujian nasional (UN) dengan menggunakan CCTV di ruangan panitia SMAN 1 Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (14/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang paniatia pengewas independen memantau Ujian nasional (UN) dengan menggunakan CCTV di ruangan panitia SMAN 1 Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap pemerintah melakukan berbagai sistem keamanan untuk menjaga kerahasian mengenai soal maupun jawaban ujian nasional (UN), ternyata belum juga berpengaruh. Pasalnya, sampai hari kedua UN, berbagai kecurangan masih ditemui di berbagai wilayah.

“Untuk UN tahun ini, tingkat kecurangan hampir sama dengan tahun sebelumnya. Namun cara mendapatkan jawaban ini yang meningkat. Ini seiring dengan teknologi yang terus berkembang,” ujat Wakil Sekjen federasi serikat guru indonesia (FSGI), Fachrudin, kepada RoL, Rabu (16/3).

Sosial media dan Whats’up menjadi dua teknologi yang banyak digunakan untuk membocorkan jawaban. Kedua media ini sangat mudah diunduh dan dijadikan aplikasi penunjang alat komunikasi.

Para pengawas memang selalu mengambil alat kominukasi setiap peserta ujian. Namun kepintaran siswa sudah melebihi para pengawas, mereka memeberikan satu lalat komunikasi kepada pengawas, tapi menyembunyikan alat komukiasi yang lainnya.

Dari hasil pemantauan FSGI bentuk kecurangan bisa bermacam-macam. Dikota Garut dan DKI Jakarta, siswa kedapatan membawa alat komunikasi/HandPhone (HP) ke dalam ruangan ujian.

Saat disita oleh pengawas ruangan, didalam HP tersebut ada kunci jawaban untuk sola Bahasa. Indonesia serta Geografi. Fakta lain, pengawas menemukan seluruh siswa dalam satu ruangan membawa tisu yang sudah berisi kunci jawaban, ini terjadi di kota Bandung dan DKI Jakarta.

Di Depok, Bekasi, Medan, madiun, Jambi, Maluku Utara, dan Bima terdapat indikasi terdapat tim sukses UN dari pihak sekolah. Mereka memberikan kunci jawaban kepada para siswa pukul 05.00, sebelum ujian berlangsung.

Bentuk kecurangan lain, adanya pembagian naskah soal yang diurutkan dani nomor terkecil ke terbesar setiap harinya dengan urutan yang sama, guna mempermudah oelung penggunaan kunci jawaban. Padahal pada hakekatnya, pembagian soal setiap hari harus diacak sehingga siswa tidak mendapatkan kode soal yang sama. Ini dipersyaratakan untuk mempersulit jika ada yang ingin melakukan kecurangan.

 Salah satu contoh kunci jawaban untuk soal Geografi misalnya untuk kunci paket dengan soal pertama mengenai “pemukiman pendudukan” dan soal kedua mengenai “rencana pemindahan”, maka kunci jawabannya adalah 1cddbb bccdb, 11eedcc bcddb, 21cabab ddede, 31bdeac dcade, 41dcbbb eadad.

 Sedangkan untuk kunci paket dengan soal pertama “pemukiman pendudukan” dan soal kedua mengeai “alih fungsi lahan”, maka kunci jawabannya 1cacad edcee, 11ecebc bccad, 21cabde dceda, 31bdccc beeec, 41eedda ddacd, dan seterusnya sebanyak 20 kunci paket jawaban.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement