REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 96 mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Tanah Air berangkat ke Jepang untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
"Mereka berasal dari 36 universitas di Indonesia," ujar Asisten Deputi Urusan Jaringan Iptek Internasional, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) Nada DS Marsudi usai melepas puluhan mahasiswa tersebut ke Jepang di Jakarta, Kamis (17/4).
Para mahasiswa itu akan berkunjung ke Jepang mulai 22 hingga 29 April. Program pertukaran pelajar yang dinamakan "Jenesys 2.0 Science and Technology," itu bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mereka mengenai Iptek.
Program Jenesys merupakan salah satu program kerja sama regional di 'ASEAN Committe and Science and Technology' (ASEAN COST). "Pemuda yang ikut dalam program ini merupakan mahasiswa aktif berusia 18 hingga 30 tahun, baik program S1 maupun S2. Diutamakan terkait dengan perencanaan kota," jelas dia.
Aplikasi pendaftaran Jenesys ditutup pada 12 Maret. Kemristek menerima 886 aplikasi.
Sekretaris Kemristek Hari Purwanto mengatakan dengan program itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Iptek para pemuda. "Jalin persahabatan dan kenali budaya setempat," kata Hari.
Hari mengharapkan melalui program itu dapat mempercepat pencapaian tujuan negara serta memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan internasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika