Jumat 25 Apr 2014 22:20 WIB

Cegah Putus Sekolah Kulonprogo Bagi-bagi Kartu Cerdas

Red: Taufik Rachman
Pelajar SMP mengikuti pesantren kilat
Foto: Republika/Musiron
Pelajar SMP mengikuti pesantren kilat

REPUBLIKA.CO.ID, Sebanyak 500 siswa SMP dan sederajat dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Kulon Progo mendapat beasiswa kartu cerdas selama tiga tahun dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

JAKARTA--Kepala Seksi Kurikulum dan Pengendali Mutu SMP Dinas Pendidikan Kulon Progo Sumarni di Kulon Progo, Jumat, mengatakan setiap siswa mendapat jatah sebesar Rp1,26 juta per tahun, yang mulai dicairkan Maret 2014.

"Tujuan kartu cerdas ini supaya tidak ada siswa putus sekolah di tengah jalan dengan alasan ekonomi, juga untuk menyemangati siswa miskin agar tetap semangat dan berprestasi dalam bidang akademik," kata Sumarni.

Selain itu, lanjut Sumarni, siswa tersebut juga dapat memanfaatkan bantuan beasiswa untuk hal-hal pribadi terkait dengan pendidikan, diantaranya pembelian perlengkapan sekolah, seperti alat tulis, sepatu dan seragam.

Bahkan, para siswa bisa memanfaatkannya untuk membayar biaya les tambahan di luar sekolah."Terutama yang mendukung bagi pengembangan diri siswa," kata dia.

Dia mengatakan beasiswa kartu cerdas sifatnya berkelanjutan. Siswa penerima kartu ini bisa mengakses hingga ke jenjang SMA.

Namun, kata Sumarni, siswa pemegang kartu cerdas, dilarang menerima bantuan beasiswa dari sumber lain."Betul-betul murni, hanya satu-satunya untuk mendapatkan beasiswa kartu cerdas," kata dia.

Menurut Sumarni, penerima beasiswa ini diajukan oleh pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, melalui Dinas Pendidikan setempat.

Pengajuan itu dilampiri sejumlah berkas yang diperlukan, antara lain

surat pengajuan bertanda tangan kepala sekolah, fotocopi rapor siswa dari kelas awal hingga akhir, fotockopi bukti penilaian kategori miskin, dan fotokopi nomer rekening sekolah.

"Yang dapat siswa kelas 7, 8 dan 9 sepanjang memenuhi ketentuan di atas," kata dia.

Bantuan beasiswa kartu cerdas dikelola sekolah, yang wajin menyusun laporan pertanggungjawaban kepada Disdikpora DIY, dua kali dalam setahun. "Laporannya tiap semester," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement