Jumat 02 May 2014 17:57 WIB

Aher Ungkap Asal Kebocoran Soal UN Jabar

Red: A.Syalaby Ichsan
 Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan diwawancarai awak media usai melakukan pencoblosan di TPS 1 Keluarahan Babakan Ciamis, Kota Bandung, Rabu (9/4). (Republika/Edi Yusuf)
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan diwawancarai awak media usai melakukan pencoblosan di TPS 1 Keluarahan Babakan Ciamis, Kota Bandung, Rabu (9/4). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan, kebocoran soal ujian nasional (UN) 2014 di wilayah kerjanya berdasarkan hasil penelitian sementara ini disinyalir bersumber dari pusat atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

"Sementara kebocoran tersebut sumbernya dari pusat. Bukan dari peredaran di provinsi, tapi dari pusat," katanya di Gedung Sate Bandung, Jumat (2/5). Ia menuturkan, kepolisian sedang berupaya mengusut tuntas laporan dugaan kebocoran UN di Jabar untuk jenjang setingkat sekolah menengah umum (SMU) beberapa pekan lalu.

Hasil penelitian sementara, kata dia, ternyata sumber kebocoran bukan terjadi di Jawa Barat. "Ini sebuah pelanggaran, ketika pelanggaran diusut sampai tuntas," katanya.

Ia menegaskan, pelaku yang membocorkan soal UN dapat dijerat sesuai aturan hukum yang berlaku karena sudah masuk perbuatan kriminal.

Namun, ia berharap adanya temuan pelanggaran UN bukan berarti kejadian serupa terjadi dalam pelaksanaan UN untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD) akan akan segera berlangsung.

"Jangan memandang miring keseluruhan UN," katanya. Aher menyatakan, sudah minta kepolisian untuk dapat mengusut tuntas dugaan adanya kebocoran soal ujian nasional (UN) SMA di Jabar.

Sebelumnya, pihak Ombudsman Perwakilan Provinsi Jawa Barat mendapatkan laporan tentang dugaan kebocoran soal UN SMA di Kota Bandung terjadi beberapa pekan lalu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا يَسْتَوِى الْقَاعِدُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ غَيْرُ اُولِى الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْۗ فَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ دَرَجَةً ۗ وَكُلًّا وَّعَدَ اللّٰهُ الْحُسْنٰىۗ وَفَضَّلَ اللّٰهُ الْمُجٰهِدِيْنَ عَلَى الْقٰعِدِيْنَ اَجْرًا عَظِيْمًاۙ
Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,

(QS. An-Nisa' ayat 95)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement