Jumat 02 May 2014 18:09 WIB

Aher: Kebocoran UN Bersumber dari Pusat

Ahmad Heryawan (Aher)
Foto: Antara
Ahmad Heryawan (Aher)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyatakkan kebocoran Ujian Nasional (UN) 2014 di Jawa Barat, berdasarkan hasil penelitian sementara disinyalir bersumber dari pusat atau Kementerian Pendidikan.

"Sementara kebocoran tersebut sumbernya dari pusat, bukan dari perederan di provinsi, tapi dari pusat," kata Gubernur usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2014 di Gedung Sate Bandung, Jumat (2/5).

Ia menuturkan kepolisian sedang berupaya mengusut tuntas laporan dugaan kebocoran UN di Jawa Barat.

Hasil penelitian sementara, kata dia, ternyata sumber kebocoran bukan terjadi di Jawa Barat.

"Ini sebuah pelanggaran, ketika pelanggaran diusut sampai tuntas," katanya.

Ia menegaskan pelaku yang membocorkan soal UN dapat dijerat sesuai aturan hukum yang berlaku karena sudah masuk perbuatan kriminal.

Namun, ia berharap adanya temuan pelanggaran UN bukan berarti kejadian serupa terjadi dalam pelaksanaan UN SMP dan SD.

"Jangan memandang miring keseluruhan UN," katanya.

Gubernur sudah minta kepolisian untuk dapat mengusut tuntas dugaan adanya kebocoran soal ujian nasional (UN) SMA di Jawa Barat.

Sebelumnya Ombudsman Perwakilan Provinsi Jawa Barat mendapatkan laporan tentang dugaan kebocoran soal UN SMA di Kota Bandung.

sumber : a
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement