REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hari pendidikan nasional (hardiknas) di Kabupaten Sleman tidak diperingati secara istimewa di sekolah-sekolah.
Upacara yang biasanya digelar untuk memperingati hardiknas pun ditiadakan. Bahkan, siswa berharap hardiknas dijadikan hari libur karena selama ini sekolah banyak memberi tugas.
"Saya ingin hardiknas libur buat refresing karena banyak PR, harus les, masih ekstrakurikuler, capek," keluh siswa kelas VII SMPN 3 Depok, Dian Ayususanti ditemui Republika di sekolahnya, Jumat (5/2).
Di SMPN 3 Depok, Hardiknas tidak diperingati dengan upacara. Sekolah menggelar perlombaan yang sekaligus memperingati Hari Kartini. Sekolah menggelar lomba melukis, cipta puisi, dan lomba duta wisata.
Siswa kelas VII SMPN 3 Depok, Dwindasekar mengungkapkan hardiknas bisa diisi dengan perlombaan antarsiswa. Perlombaan tersebut dinilai dapat memotivasi belajar siswa. "Tapi, kalau libur juga tidak apa-apa, kami butuh libur," ungkapnya.
Keinginan hardiknas dijadikan hari libur juga diungkapkan siswa kelas VII SMP 1 Muhammadiyah Depok. Menurutnya, hardiknas bisa menjadi hari tenang bagi siswa. "Kalau diperingati secara nasional, bisa dijadikan hari libur," ujarnya.
Kepala Sekolah SMP 1 Muhammadiyah Depok, Abdulah Mukti mengaku tidak ada upacara untuk hardiknas di sekolahnya karena pendidik berkonsentrasi pada ujian nasional. Meski tidak diperingati secara formal, semangat hardiknas sudah disampaikan ke siswa.
"Kami memaknai pendidikan tidak hanya UN atau materi pelajaran formal tetapi kami punya landasan mengembangkan semua bakat anak yang ada," ujarnya.
Penghargaan kepada siswa dinilai tidak harus diberikan hanya dengan skor ujian nasional. Abdulah mengaku siswa yang memiliki bakat di bidang luar materi pelajaran juga diberi apresiasi.
"Kalau ada siswa yang berbakat di bidang seni atau olahraga, tetapi kurang di mata pelajaran, kami beri apresiasi dengan sertifikat," ujarnya.
Berbeda dengan sekolah, peringatan hardiknas di tingkat kabupaten Sleman digelar dengan upacara. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga juga menggelar berbagai perlombahan seperti lomba majalah dinding, seleksi paskibraka, dan paduan suara.
"Kami juga gelar kegiatan pemilihan kepala sekolah, guru, dan pengawas berprestasi," terang Kepala Disdikpora Sleman, Arif Haryono.