Rabu 07 May 2014 23:01 WIB

Mendikbud: Peserta UN Tak Akan Dirugikan

Red: Fernan Rahadi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh
Foto: Republika/Rakhmawaty
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan peserta Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak akan dirugikan dengan kekacauan yang terjadi pada soal UN.

"Kalau soal yang hilang maka akan menjadi bonus. Jadi dipastikan tidak akan merugikan peserta," ujar Nuh di Jakarta, Rabu (7/5).

Sedangkan nomor ganda, terang Nuh, akan dinilai dengan dua scoring dan diambil yang menguntungkan siswa. "Jadi siswa tidak perlu panik dengan hal ini," kata dia.

Sebelumnya, terjadi kekacauan soal UN Bahasa Indonesia, yang mana ada soal UN yang hilang dan ada tidak teratur. Hal itu berkaitan dengan adanya soal mengenai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada soal UN Bahasa Indonesia tingkat SMA.

Di tempat terpisah, Koordinator Tim Posko Pengaduan UN Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Fachrudin mengatakan, FSGI sampai saat ini masih menerima pengaduan terkait kekacauan UN SMP hari pertama dari beberapa guru dan orangtua siswa yang khawatir anaknya tak lulus.

Laporan terkait kasus ini, ujar Fachrudin, berasal dari Makassar, Ponorogo, dan Bandung. "Kepanikan melanda para siswa karena sebagian soal nomor 45 UN mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak ada," ujar Fachruddin.

Sementara di Pekanbaru terdapat sekitar empat soal yang hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement