REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen Paudni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wartanto mengatakan, angka rata-rata nasional buta aksara mencapai 4,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
"Kami menargetkan setiap tahun turun 500 ribu orang bebas buta aksara. Makanya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) harus makin menggalakkan pemberantasan buta aksara,"ujar Wartanto di Jakarta, (16/5).
Daerah dengan persentase buta aksaranya tinggi antara lain, kata Wartanto, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua. "Pemerintah fokus menurunkan buta huruf di daerah-daerah tersebut,"katanya.
Tak hanya di luar jawa, Wartanto mengungkapkan, buta aksara ternyata masih terjadi di jawa. Menurutnya, daearah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat masih memiliki angka buta huruf tinggi. Daerah ini angka buta huruf tinggi karena jumlah penduduknya juga tinggi.