REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Dikdas Hamid Muhammad mengatakan, dalam soal Ujian Sekolah dan Madrasah (USM) SD, sebanyak 25 persen soal dibuat oleh pusat yakni IPA, Bahasa Indonesia, Matematika.
"Sedangkan sisanya, soal dibuat oleh sekolah. Sebanyak 25 persen soal dibuat oleh pusat dilakukan untuk membandingkan kualitas SD di sebuah provinsi dengan SD lain di provinsi lain, ini dilakukan untuk pemetaan mutu SD secara nasional," kata Hamid di Jakarta, Senin, (19/5).
Ini, ujar Hamid, juga dilakukan untuk menjaga standar nasional. Misal sabuah SD hasilnya kurang bagus dibanding SD lainnya akan lebih mudah diketahui penyebabnya dan bagaimana mengatasinya.
Berdasarkan monitoring di lapangan, terang Hamid, USM SD berjalan lancar. "Hingga saat ini masih belum tahu apakah ada kejadian seperti di SMA maupun SMP, seperti kebocoran soal," katanya menerangkan.
Untuk USM, ujar Hamid, kemungkinan bocor itu kecil. Sebab cakupan soalnya lebih banyak lokalnya.