Senin 19 May 2014 20:57 WIB

Rektor UNY: Matematika Butuh Penelitian Baru

Rektor UNY Rochmat Wahab
Foto: Antara
Rektor UNY Rochmat Wahab

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Matematika dan ilmu pengetahuan membutuhkan penelitian baru sehingga tidak ada kata berhenti melakukan penelitian dalam kehidupan akademik, kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab.

"Hal itu didasari permintaan dan tantangan perubahan manusia dan kondisi ekologi," katanya pada "International Conference on Research, Implementation and Education of Mathematics and Sciences (ICRIEMS) 2014", di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, seorang matematikawan dan ilmuwan selalu bekerja untuk memperkaya teori, tetapi seorang guru matematika dan ilmu pengetahuan atau pendidik harus menemukan cara yang tepat bagaimana untuk mentransfer teori-teori baru kepada siswa.

"Untuk batas tertentu melakukan penelitian dalam matematika dan ilmu pengetahuan secara efektif kita tidak hanya menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, tetapi juga menggunakan metodologi penelitian kualitatif, bahkan menggunakan keduanya bersama-sama," katanya.

Ia mengatakan beberapa orang berpendapat bahwa belajar sains dan matematika cukup sulit. Namun, ahli dalam matematika dan ilmu pendidikan dapat memodifikasi metode belajar dan mengajar berdasarkan kondisi siswa dan lingkungan di mana proses pembelajaran terjadi.

Ketua Panitia ICRIEMS 2014 Slamet Suyanto mengatakan kegiatan itu merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis Ke-50 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

"Kegiatan itu diikuti oleh 379 peserta termasuk para pejabat LPTK se-Indonesia dan guru. Selain itu kegiatan itu juga dihadiri tamu dari Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement