Selasa 20 May 2014 16:45 WIB

Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Investasi Pembangunan Bangsa

Rep: C69/ Red: Julkifli Marbun
 Anak sekolah (Republika/Yasin Habibi)
Anak sekolah (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di berbagai daerah masih belum sesuai harapan. Di beberapa daerah, bahkan unit UKS belum mendapat dukungan penuh. Padahal upaya pemeliharaan kesehatan bagi peserta didik merupakan mata rantai untuk peningkatan kesehatan penduduk.

Hal itu dikatakan oleh Abdul Muin, yang pagi tadi memberikan sambutan dalam rangka penerimaan Tim Penilai Lomba Kesehatan Sekolah Tingkat Nasional di SMP 2 Bandung. Menurutnya program UKS penting untuk meningkatkan derajat kesehatan. "Kita menyadari untuk belajar aktif peserta didik butuh kesehatan yang baik, komitmen ini harus dipelihara dan ditingkatkan," ujarnya yang merupakan ketua tim penilai dari Kementerian Agama (Kemenag) Pusat, Selasa (20/5).

Menurutnya peserta didik rawan terkena penyakit. Hal itu terlihat dari angka kesakitan peserta didik yang masih tinggi membuat mereka harus absen dari kegiatan belajar mengajar. Dengan peningkatan UKS menurutnya hal itu merupakan investasi untuk pembangunan bangsa.

Ia menambahkan bahwa kesehatan di bidang sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara peserta didik, guru, masyarakat dan pemerintah. Di antara mereka perlu adanya penyamaan persepsi dalam rangka memantapkan kegiatan UKS di masa mendatang. "Bila semua punya komitmen sama, ini bisa jadi nilai strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata dia.

Ia menjelaskan di Jawa Barat sendiri ada empat sekolah yang dinominasikan dalam kompetisi tingkat nasional itu. Empat sekolah yang dimaksud mulai dari TK di Sukabumi, SD di Bandung, SMP 2 Bandung, dan SMA 2 Cirebon. Masing-masing peserta juga telah mendapatkan pembinaan dari Tim Pembina UKS masing-masing kota.

Untuk penilaian, tahun ini tim penilai akan melihat dua kategori untuk diajukan sebagai pemenang. Dua kategori itu adalah kinerja baik (best perfomance) dan pengupayaan terbaik (best achievment).

Selain itu kriteria penilaian didasarkan atas Trias UKS. Hal itu meliputi pemeliharaan lingkungan, fasilitas UKS yang lengkap dan mendukung, adanya kantin sehat, adanya taman yang teduh. Sekolah menurutnya harus memiliki aspek kenyamanan, kerindangan dan keasrian. "Hal ini tentu saja juga dalam rangka membudayakan bersih dan sehat di mulai dari sekolah nantinya sampai ke rumah tangga," ujar Abdul.

Dua penilaian itu dilakukan pada dua tipe sekolah yang berbeda. Untuk mengakomodir madrasah dan sekolah di perkotaan yang sudah baik sarananya akan dinilai berdasarkan best perfomance. Sedang di pedesaan yang belum punya sarana baik akan dinilai bedasarkan best achievmen. "karena disana nggak punya sarana baik, tapi punya keinginan tinggi untuk meningkatkan sekolah sehat," jelas dia.

Ia juga mengatakan untuk meningkatkan semangat, pihaknya tidak menyediakan Juara Harapan. Dirinya berharap semua tim pembina UKS dapat memunculkan program UKS yang inovatif. Kegiatan UKS ini ke depannya diharap tidak hanya dipandang sebagai ekstrakulikuler, tapi merupakan bagian dari belajar mengajar itu sendiri di sekolah. "Kami yakin, lomba ini adalah alternatif untuk mengembangkan dan motivasi tim UKS untuk meningkatkan program inovatif UKS," ia meyakinkan.

Ridwan Kamil, Walikota Bandung, yang juga hadir menerima Tim Penilai menyatakan mendukung penuh program ini. Menurutnya hal ini dapat meningkatkan kesehatan peserta didik dan menciptakan suasana sehat. Menurutnya UKS adalah wahana yang dapat meningkatkan tidak hanya kesehatan fisik, tapi juga mental dan lingkungan.

Selain itu menurutnya dengan meningkatnya kegiatan di UKS maka akan tercipta daya tolak untuk melawan pengaruh buruk yang mengancam peserta didik. Hal itu misalnya narkoba dan rokok. "Ini bagian dari peningkatan fasilitas yang ada di sekolah, kami juga sedang mengenalkan gerakan pungut sampah 15 menit sebelum masuk kelas atau kantor dalam radius 1 km, ini sebagai cara agar anak sekolah bisa jadi agen perubahan bangsa," kata dia.

Nandi Supriyadi, selaku Kepala Sekolah SMP 2 Bandung merasa bangga sekolahnya sekali lagi mampu menyumbang prestasi. Tahun lalu, SMP 2 Bandung berhasil meraih juara satu dalam Lomba Kesehatan tingkat Provinsi. Ia berharap tahun ini sekolahnya akan meraih juara nasional.

Ia mengatakan bahwa di sekolahnya pola hidup bersih dan sehat sudah terlihat dalam prilaku para siswa. Ia dan para guru sendiri berusaha selalu memberi teladan perilaku sehat dan bersih. Pihak sekolah sendiri, menurutnya telah memiliki program tiga menit bersih, yang dilakukan setiap pagi sebelum kelas dimulai. "Pola hidup bersih dan sehat bukanlah selogan, tetapi karakter dari kami, trias UKS bukan cuma monumen tapi juga tercermin di warga sekolah kami,"kata Nandi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement