REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Siswa IPS SMAN 1 Yogyakarta Nur Afifah Widyaningrum mengaku kaget dan tak menyangka dirinya akan meraih nilai tertinggi se Indonesia untuk IPS dengan jumlah 55,85.
''Awalnya saya tidak percaya saat disms teman yang mengatakan nama saya ada di twitter dan mendapat nilai tertinggi. Saya cek ternyata benar dan ada info dari Kemendikbud di twitter juga yang menyebutkan nama saya,''ungkap Afi (panggilan akrab Nur Afifah Widyaningrum) di titik nol kilometer Yogyakarta, Selasa (20/5).
Dia bersama ratusan siswa SMAN 1, 2 dan 3 sedang membagikan nasi bungkus bersama siswa kelas III SMAN 1, 2 dan 3 Yogyakarta sebagai rasa syukur karena di sekolah tersebut lulus 100 persen. ''Sepengetahuan saya teman-teman di SMAN 1 lulus 100 persen dan semua jujur,'' kata dia menjelaskan.
Afi mengatakan ketika kelas I tidan masuk ranking, karena lemah di IPA dan masih agak syok. Namun Sejak kelas II SMA dia mengambil IPS dan termasuk siswa yang pandai karena selalu masuk dalam tiga besar di sekolahnya.
Dia mengaku belajarnya biasa saja seperti teman-teman lainnya. Namun ketika mau menjelang UN dia mengikuti privat Bimbingan Belajar selama dua minggu. Di samping itu ikut tambahan pelajaran di sekolah.
Anak pertama dari pasangan Drs Sunarso, M.Hum dan Khusniyah Purwani, SE,MSi ini bercita-cita ingin seperti ayahnya yakni menjadi dosen.
Namun dia ingin menjadi Dosen Sastra Inggris, sedangkan ayahnya Dosen Sastra Indonesia di UGM. Karena itu dia mendaftar di Sastra Inggris UGM dan Sastra Inggris UNY.
Afi yang alumni dari SD Muhammadiyah Sukonandi dan SMPN 8 ini mengaku menargetkan nilai bahasa Inggris sempurna, tetapi ternyata nilainya 96 dan nilai tertinggi justru Matematika 9,75. Namun dia menarget untuk meraih nilai tertinggi UN se-Indonesia.