REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia Herry Suhardiyanto mengatakan, seleksi siswa masuk PTN berdasarkan nilai rapor itu cukup efektif, seperti melalui SNMPTB.
"Seleksi berdasar rapor membuka kesempatan luas bagi seluruh siswa dari seluruh indonesia. Semangatnya memperluas akses bagi seluruh anak Indonesia masuk PTN," kata Herry di Jakarta, Senin sore, (26/5).
SNMPTN, ujar Herry, memberikan kesempatan bagi anak-anak yang mungkin jika dilakukan seleksi berdasar ujian tertulis mereka belum mampu. Namun kalau diberi kesempatan melalui rapor mereka mampu.
Memang, terang Herry, ada siswa yang memiliki karakter kuat dalam jangka panjang, nilai rapornya baik sejak semester satu di SMA. Mereka yang lolos SNMPTN adalah anak-anak yang konsisten nilainya berprestasi dalam rentang waktu lama.
"Anak-anak yang diseleksi melalui nilai rapor memang rajin karena terlihat dari konsistensi nilainya. Namun anak-anak yang ikut seleksi melalui ujian tertulis SBMPTN juga harus diberi kesempatan sehingga tidak perlu dihadap-hadapkan, dua metode seleksi ini saling melengkapi,"kata Herry.
Misalnya, ujar Herry, anak yang lolos SNMPTN kalau diadu dalam ujian tertulis bisa saja tidak berhasil. Sedangkan anak yang lolos SBMPTN tapi tidak lolos SNMPTN, mungkin saat SMA tidak belajar dengan baik, namun sebenarnya mereka juga memiliki kemampuan.