REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Orang tua siswa pemilik Kartu Pintar di Kabupaten Indramayu, takut anaknya dicoret dari daftar penerimaan sekolah baru. Mereka terpaksa mendaftar dengan merogoh kocek sendiri.
Hal tersebut diungkapkan salah satu orang tua siswa, yang anaknya baru lulus SMP dan akan mendaftar ke SMA. Dia mengatakan, ketakutan itu dirasakannya setelah mengikuti rapat sekolah dengan kepala sekolah SMP anaknya.
''Kepala sekolah (SMP) bilang, kalau daftar (ke SMA/SMK), jangan ditunjukkan dulu Kartu Pintarnya. Takutnya nanti dicoret (tidak diterima),'' ujar orang tua yang tidak mau disebut namanya itu, Selasa (10/6).
Dia menjelaskan, dalam rapat itu, kepala sekolah menyatakan Kartu Pintar akan dinikmati pemiliknya selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMA/SMK. Karena itu, para orang tua diminta 'berkorban' mengeluarkan biaya pendaftaran dari kantong sendiri.
Ibu tujuh orang anak itupun mengaku bingung mencari uang untuk mendaftarkan anaknya ke SMA. Pasalnya, untuk kebutuhan makan sehari-hari pun dia mengalami kesulitan.
''Saya terpaksa utang sana-sini untuk biaya mendaftar sekolah anak saya,'' keluhnya.
Sementara itu, Ketua FPKS DPRD Indramayu, Hadi Hartono mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Pasalnya, Kartu Pintar diluncurkan untuk membantu biasa sekolah bagi siswa miskin.
''Dengan Kartu Pintar, seharusnya semua biaya pendidikan digratiskan,'' tegas Hadi.
Terpisah, Dinas Pendidikan setempat memberi peringatan keras bagi kepala sekolah yang mencoret siswa pemegang kartu itu dari daftar penerimaan siswa baru.
''Kalau ada kepala sekolah yang berani mencoret pemegang Kartu Pintar, laporkan kepada saya,'' tandas Kepala Dinas Pendidikan, Odang Kusmayadi.