REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Managing Director Putera Sampoerna Foundation Nenny Soemawinata mengatakan, Sampoerna Foundation melalui Akademi Siswa Bangsa Internasional (ASBI) mengutamakan pemberian soft loan kepada anak-anak pandai yang berasal dari keluarga kurang mampu.
"Saya menyaksikan anak-anak yang kurang mampu ini sebenarnya memiliki kemampuan yang luar biasa jika diberi pendidikan yang laik. Terbukti lulusan ASBI banyak yang melanjutkan kuliah di Amerika, makanya saya berharap orang-orang kaya di Indonesia mau ikut mendanai pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang punya tekad dan perjuangan besar," kata Nenny penuh semangat, di Bogor, Selasa (10/6).
Jangan sampai, ujar wanita berkacamata tersebut, Indonesia nanti dipimpin orang-orang asing. Orang asing itu bukan bule, tapi orang Thailand, Vietnam, Hong Kong sebab pendidikan mereka sekarang sudah mulai maju.
Apalagi, kata Nenny, dengan adanya pembebasan perdagangan di ASEAN. Investasi dari negara-negara tetangga sangat kuat masuk, jangan sampai jajaran manajer nanti dikuasai asing, makanya kita semua punya kewajiban memberikan kesempatan pendidikan yang tinggi bagi anak-anak.
"Anak-anak di ASBI setelah bekerja memang punya kewajiban menyisihkan gajinya 20 persen untuk didonasikan kepada ASBI untuk membiayai pendidikan adik-adik kelasnya. Ini sistem keuangan pendidikan yang bagus, kalau cuma mengandalkan pemerintah susah rasanya, makanya rakyat harus bergerak bersama memikirkan pendidikan selanjutnya," ujar Nenny penuh semangat.
Dalam kesempatan itu, Nenny juga berpesan anak-anak lulusan ASBI yang melanjutkan kuliah ke Amerika diharapkan kembali ke Indonesia. "Selama ini banyak pelajar yang kuliah di luar negeri tak mau kembali, anak-anak lulusan ASBI harus kembali ke Indonesia membangun negeri," ujarnya.
Sampoerna Foundation, lanjut Nenny, tidak akan melepas anak-anak begitu saja. "Kami akan mencarikan pekerjaan bagi anak-anak kami,"ujarnya seraya tersenyum.