Jumat 13 Jun 2014 12:55 WIB

Bela Guru JIS, Hotman Paris Datangi KPAI

Rep: c87/ Red: Nidia Zuraya
Hotman Paris Hutapea
Hotman Paris Hutapea

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara senior Hotman Paris Hutapea mendatangi kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jumat (13/6). Hotman datang bersama tiga guru Jakarta International School (JIS) dan sejumlah orangtua murid JIS.

Hotman datang sebagai kuasa hukum tiga guru JIS yakni Elsa Donohue (Warga Negara AS), Neil Bantlemen (Warga Negara Canada) dan Ferdinan Chiong (WNI). Kedatangan mereka untuk mempertanyakan bukti yang dimiliki KPAI atas tuduhan yang ditujukan kepada empat guru JIS.

Hotman menganggap apa yang disampaikan KPAI di media membuat masyarakat beranggapan bahwa empat guru JIS terlibat dalam pelecehan seksual. Kedatangan tersebut disambut oleh Ketua KPAI Asrorun Ni'am Sholeh, Sekretaris Jendral KPAI Erlinda dan sejumlah pejabat KPAI.

"Kami ingin mengetahui apakah KPAI sudah melaksanakan tugasnya penyelidikan terhadap empat guru JIS yang diduga melakukan pelecehan. Apakah KPAI sudah menemukan bukti bahwa mereka terlibat? Kalau belum dapat bukti kenapa tidak tanya langsung kepada yang bersangkutan sebelum menayangkan di media," papar Hotman.

Kepala SD dan TK JIS, Elsa Donohue, juga menyampaikan ingin tahu apa yang mjd dasar anggota KPAI memberitakan guru-guru JIS terlibat dalam kejahatan. "Hal itu sangat mempengaruhi kehidupan saya," ujar Elsa.

Sementara, Neil Bantlemen mengatakan tuduhan-tuduhan yang telah ditujukan kepadanya tidak benar. Dia ingin membersihkan namanya dan guru-guru JIS lain. Dia juga menanyakan bukti apa yang dimiliki KPAI atas tuduhan tersebut.

"Saya sudah bekerja 17 tahun di sekolah international. Adanya tuduhan itu mempengaruhi karir saya. Maka saya minta keterangan dan bukti-bukti apa yang dimiliki KPAI. Kalau tidak ada bukti saya minta bantuan KPAI untuk membersihkan nama kami," ujarnya dalam bahasa Inggris.

Ferdinan Chiong, asisten guru kelas satu yang sudah mengajar di JIS sejak 1997 mengatakan hal yang sama. Dia ingin KPAI berhenti berbicara di media kalau tidak punya cukup bukti. "Kami ingin KPAI  mengembalikan nama baik kami semua. Kami berharap hal-hal seperti ini tidak akan terjadi lagi. Tolong berikan bukti kalau anda mempunyai bukti," pintanya.

Hotman menilai, tayangan di media menyudutkan guru JIS. Menurutnya masyarakat akan beranggapan Elsa merekam aksi kekerasan seksual dan Ferdinan ikut membantu melakukan kekerasan seksual. Sedangkan Neil berperan melakukan kekerasan seksual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement