Kamis 19 Jun 2014 19:14 WIB

Astra Bangun Sekolah Binaan di Bali

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Taufik Rachman
Astra internasional
Astra internasional

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Sebagai wujud komitmennya terhadap dunia pendidikan, PT Astra Internasional telah menyiapkan bantuan bagi sejumlah sekolah di Bali. Sekolah yang menjadi binaan perusahaan multi nasional itu, nantinya akan mendapat bantuan dana bagi pengadaan atau pemeliharaan sarana prasarana sekolah, seperti perpustakaan dan MCK.

"Dananya berasal dari sumbangan karyawan PT Astra Grup dan daerah yang disasar adalah Kabupaten Karangasem," kata Ketua Pengurus Grup Astra di Bali, Faris Henky Irawan.

Kepada wartawan di Denpasar, Kamis (19/6).

Faris mengatakan, selain sekolah binaan, pihaknya juga akan mencari panti asuhan binaan. Diharapkan awal tahun depan program sosial itu sudah mulai berjalan dan keberadaan Grup Astra semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dikatakannya, soal dana untuk program sosial itu tidak masalah, karena dengan 1.700 karyawan Astra Grup di Bali, maka jika seorang karyawan menyumbang Rp 10000 saja per bulan, maka dana yang terkumpul sebesar Rp 17 juta. Di Bali, selain di bidang otomotif, Astra Grup juga memiliki cabang usaha di bidang finance dari mulai lising, asuransi dan perbankan.

Astra mengadakan kampanye ramah linkungan bertajuk Astra Green Lifestyle Campaign. Kegiatan kali ini merupakan kegiatan tahun keempat, dan di Bali dipusatkan di Monuman Bajra Sandhi Denpasar.

Menurut Faris, kegiatan kampanye lingkungan itu bertujuan membangun kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan, selain juga kesadaran dalam berlalu lintas di jalan raya. Dalam kegiatan yang akan digelar pekan depan, pihaknya akan mengkampanyekan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement