Sabtu 28 Jun 2014 02:28 WIB

Peserta SGI Tertantang Mengajar di Daerah Pedalaman

Suku pedalaman
Foto: Antara
Suku pedalaman

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sebanyak 11 peserta program kemitraan Sekolah Guru Indonesia angkatan 5 dan 6 dari Dompet Dhuafa, mengaku mulai betah berada di Kalimantan Barat, meski ditempatkan di daerah terpencil selama setahun.

Salah seorang peserta Sekolah Guru Indonesia, Fachruddien Imam, menyatakan dia sudah berada di Kalbar sejak November 2013. Ia menjadi peserta angkatan lima bersama empat peserta lainnya, dan ditempatkan di beberapa daerah pedalaman Kabupaten Kubu Raya.

"Saya ditempatkan di Rasau Jaya, ada dari angkatan saya ditempatkan di Kuala Mandor B dan Batu Ampar," katanya, Jumat kemarin.

Ia mengaku sudah enam bulan di Kalbar dan cukup betah dengan suasana masyarakat di tempatnya mengabdi sebagai guru bantu, meski sebelumnya harus menyesuaikan diri dengan cuaca panas khatulistiwa.

Pernyataan senada juga disampaikan peserta lainnya, Febri Reviani, yang ditempatkan di Batu Ampar, Kubu Raya. Ia bahkan membentuk pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Tasikmalaya. "Penduduk sangat bersahabat. Saya merasakan tenang di sana," kata perempuan asal Bima, NTB itu.

Ia juga menyatakan dirinya sempat kagum dengan kehidupan masyarakat setempat, saat Pemilu legislatif lalu. Meski berbeda partai tetapi masyarakat tetap bersahabat satu dengan lainnya. "Meski lain partai, tetapi tetap bertegur sapa dan bercanda," katanya.

Para seperta Sekolah Guru Indonesia itu datang dari sejumlah provinsi di Indonesia. Mereka mengikuti proses seleksi untuk menjadi peserta. Setelah lolos seleksi, mereka mengikuti pelatihan selama empat bulan lebih.

Saat ini di Kalbar ada dua angkatan Sekolah Guru Indonesia. Angkatan 5 telah bertugas selama enam bulan. Dan angkatan 6 baru tiba di Kalbar sekitar sepekan lalu. Mereka ditempatkan di daerah pedesaan dan pedalaman di wilayah Kalbar.

Selain Kubu Raya, peserta angkatan enam rata-rata ditempatkan di Kabupaten Sambas, di antara di desa Jirak Kecamatan Sambas, Merbau Kecamatan Paloh, di Parit Jawai Kecamatan Tebas, di desa Gapura Kecamatan Perasak, di Sempadian Kecamatan Tekarang.

Peserta sekolah guru tersebut, di antaranya Fachruddien Imam, Markisila CP, Huzaimi, Wilda Heryanti, Irfan Dwi Jayanto, Febri Reviani, Sri Wahyuni, dan Mutmainna Fil Jannah, berkunjung ke sejumlah media di Kota Pontianak untuk berkenalan dan sosialisasi keberadaan mereka di Kalbar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement