REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, sudah hampir 80 persen sekolah memesan buku kurikulum 2013. Pemesanan sendiri juga mudah, bisa dilakukan secara online maupun offline, Rabu, (2/7).
"Sekolah bisa memesan buku sesuai kebutuhannya. Kalau ada sekolah yang belum pesan, maka percetakan yang diminta mengirim berdasarkan oplah," kata Nuh.
Kalau misal ada sekolah sudah pesan, tapi ternyata masih kurang, ujar Nuh, maka sekolah bisa pesan lagi. "Misalnya ada satu kelas yang kurang buku, ya pesan lagi,"ujarnya.
Memang, kata Nuh, kondisi di lapangan harus dipahami, sudah ada buku yang dikirim, namun masih ada buku yang dipesan. Uang untuk mencetak buku kurikulum 2013 itu sudah ada, jadi sekolah tak perlu khawatir.
Kalau SD, SMP, terang Nuh, pakai dana BOS. Untuk SMA, SMK menggunakan dana yang ada di Kementerian Pendidikan.
"Jadi kami garansi, kalau ada SMA X yang tidak mau bayar, maka dibayar lewat Kemendikbud. Intinya buku-buku ini harus diperoleh sekolah," kata Nuh.