Ahad 20 Jul 2014 23:00 WIB

1.150 Bangku Kosong di Sekolah Negeri Bekasi, Kegagalan Sistem Baru PPBD?

Pengumuman hasil ujian penerimaan siswa baru (PSB) di sebuah sekolah (ilustrasi).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Pengumuman hasil ujian penerimaan siswa baru (PSB) di sebuah sekolah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat ada sekitar 1.150 kursi kosong pascapenyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2014-2014 secara 'online' atau dalam jaringan di wilayah setempat.

"Kursi kosong itu tersebar di jenjang SMP, SMA, dan SMK akibat banyaknya orang tua siswa yang tak melakukan pendaftaran ulang meskipun anaknya telah diterima di sebuah sekolah," kata

Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi Agus Enap di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, sejumlah orang tua beralasan adanya ketidakcocokan anaknya dengan sekolah hasil pengumuman.

"Ada juga yang baru sadar sekolah yang menerima anaknya berlokasi jauh dari rumah, dan lain-lain," katanya.

Enap pun memerinci sebaran bangku kosong tersebut paling banyak berada di jenjang SMP yakni sebanyak 600 kursi dengan SMPN 43 yang paling banyak mengalami bangku kosong sebanyak 99 kursi.

Kemudian untuk jenjang SMA, kursi kosong yang tersisa sebanyak 300 bangku di mana SMAN 15 mengalami kekurangan siswa paling banyak, yakni hingga 80 orang dari kuota yang tersedia.

Jumlah kursi kosong yang tersisa untuk jenjang SMK cenderung lebih sedikit, yakni 160 bangku.

Kursi kosong terbanyak didapati di SMKN 7 yakni sebanyak 25 bangku. Enap menduga, hal seperti ini terjadi akibat sistem pendaftaran siswa kali ini sudah jauh lebih mudah.

Karena tidak perlu mendatangi langsung sekolahnya, orang tua siswa bisa memilih sekolah mana pun tanpa mempertimbangkan jarak tempuh dari rumah.

Enap mengatakan, kursi kosong itu akan dibiarkan tetap tak terisi sehingga Disdik Kota Bekasi tak akan menggelar PPDB perpanjangan atau lanjutan.

Hal ini pun berimbas pada pemanfaatan anggaran subsidi siswa sekolah negeri yang tak terpakai.

"Dengan kondisi ini, tentu saja sekolah-sekolah swasta tak lagi kekurangan murid seperti terjadi kala program bina lingkungan masih dibuka," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement