REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Penjualan seragam sekolah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menjelang awal masuk sekolah pekan depan, mengalami peningkatan cukup tajam.
"Kalau dikatakan naik tajam, bisa juga, tapi ini memang terjadi tiap menjelang musim masuk sekolah. Kalau hari biasa, jarang orang beli seragam," kata Ari, salah satu pedagang seragam sekolah di Sampit, Sabtu.
Ada beberapa lokasi penjualan seragam sekolah yang cukup banyak, di antaranya di Pusat Perbelanjaan Mentaya, Pasar Berdikari dan beberapa toko di Jalan Achmad Yani.
Harga seragam sekolah bervariasi tergantung jenis bahan dan ukuran. Namun untuk seragam lengkap yakni baju dan celana atau rok untuk siswa sekolah dasar, dijual berkisar antara Rp 65.000 hingga Rp 80.000 per seragam.
Seragam yang dijual umumnya tiga jenis yakni seragam warna putih-merah untuk SD, putih-biru untuk SMP dan putih-abu abu untuk SMA sederajat, serta seragam pramuka.
Untuk seragam khusus hari tertentu atau batik dan seragam olahraga, biasanya disiapkan sekolah masing-masing sesuai motif yang diinginkan.
"Saya membeli seragam warna putih dan seragam pramuka beserta pelengkapannya menghabiskan dana Rp 210.000. Untuk seragam batik dan olahraga, nanti beli di sekolah saja karena sudah disiapkan sekolah," kata Aisyah, salah seorang warga.
Dia membeli seragam sekolah untuk putrinya yang baru masuk SD. Dia mengaku harus menyiapkan uang cukup banyak untuk membeli perlengkapan sekolah anaknya, seperti beberapa jenis seragam, tas, sepatu, buku dan lainnya.
Untuk iuran komite, dia mengaku belum mengetahuinya karena baru akan diumumkan saat rapat antara komite sekolah dengan orangtua atau wali murid pada Senin pekan ini.
"Senin mulai masuk sekolah, saat pertemuan orangtua siswa itu akan disampaikan berbagai informasi, termasuk jika ada iuran komite. Mudah-mudahan saja tidak mahal karena untuk membeli perlengkapan sekolah anak saja kami sudah mengeluarkan biaya cukup besar," ucapnya.