Senin 11 Aug 2014 21:28 WIB

Wali Murid Tidak Keberatan Penambahan Hari Sekolah

Rep: c60 / Red: Hazliansyah
Siswa Sekolah Dasar (SD) mengikuti ujian (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa Sekolah Dasar (SD) mengikuti ujian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan hari sekolah yang ditetapkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mendapat tanggapan dari wali murid. Beberapa wali murid menyatakan dukungannya terhadap perubahan tersebut.

Salah seorang wali murid di SMP 107 Jakarta Selatan, Latri menilai hari sabtu lebih baik dimanfaatkan untuk belajar daripada hanya libur di rumah.

“Dari pada cuma bermalas-malasan di rumah, mending kan belajar di sekolah,” ujar Latri kepada Republika di SMP 107 Jaksel, (Senin (11/8).

Dia menceritakan, selama ini anaknya memiliki waktu libur sebanyak dua hari, Sabtu dan Ahad. Dan selama dua hari tidka banyak aktivitas yang dilakukan anaknya. 

Sementara itu, salah seorang wali murid anak kelas 7, Nur Kasianingsih, menyatakan cukup senang dengan kabar tersebut. Sebab bisa mengurangi jam sekolah anaknya setiap hari. 

Jika pada hari biasa anaknya harus masuk jam 06.30 hingga jam 14.00, perubahan ini diharapkan bisa memotong waktu belajar, agar bisa pulang lebih cepat.

“Kalau pulang terlalu lama kecapean, lalu sampai rumah langsung tidur,” ujar Nur. Akibatnya, anaknya tidak memiliki waktu yang cukup banyak untuk berinteraksi dengan keluarga.

Menurut dia, waktu libur selama dua hari dalam seminggu terlalu lama dan kurang efektif. 

Beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI memutuskan untuk menyeragamkan hari dan jam masuk sekolah negeri reguler dan standar nasional di Jakarta menjadi enam hari, yaitu hari Senin hingga Sabtu.

Hal tersebut dilakukan karena dalam kurikulum pelajaran tahun 2013 memang ada volume yang besar untuk mata pelajaran

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement