REPUBLIKA.CO.ID,REJANGLEBONG--Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Rejanglebong Bengkulu menyatakan saat ini sekolah-sekolah di daerah itu mulai menerapkan kurikulum 2013 untuk menggantikan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
"Saat ini semua sekolah yang ada di Kabupaten Rejanglebong terhitung tahun ajaran 2014/2015 mulai menerapkan kurikulum 2013 yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter. Siswa dituntut untuk memahami materi, aktif berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rejanglebong Zakaria Effendi di Rejanglebong, Selasa.
Untuk memastikan kesiapan pemberlakuan kurikulum 2013 di daerah tersebut, kata dia, pihaknya telah melakukan pelatihan kepada tenaga pengajar mulai dari tingkat SD hingga tingkat SMA, di mana dari jumlah keseluruhan sekolah di Rejanglebong yang mencapai 350 sekolah sudah diikuti 75 persen sekolah baik yang dibiayai APBD maupun APBN.
Sedangkan untuk buku pelajaran tambah dia, akan dikirim langsung oleh pihak rekanan yang menang tender pengadaan buku ke masing-masing sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA.
Kalangan sekolah di daerah itu sendiri, kata dia, sejak jauh hari sudah mempersiapkan diri dan melakukan sosialisasi kepada tenaga pengajar dan para siswa untuk pelaksanaan kurikulum terbaru dari Kemendiknas tersebut baik melalui media cetak, eletronika maupun internet. Sehingga tingkat kesiapan sekolah-sekolah di daerah itu terutama yang berada di perkotaan sudah tidak diragukan lagi.
Kurikulum 2013 sendiri, kata dia, diberlakukan pemerintah sebagai pengganti kurikulum 2006, yang di dalamnya mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Kemudian mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka.
Selanjutnya kedua kelompok mata pelajaran tersebut bersifat wajib dan pilihan, terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah tingkat SMA dan SMK. Sedangkan untuk peserta didik tingkat SD dan SMP sementara waktu belum diberikan mata pelajaran pilihan mengingat usia dan perkembangan psikologis mereka belum memungkinkan.
Untuk itu dia berharap dengan pemberlakuan kurikulum 2013 di daerah ini, nantinya dapat meningkatkan mutu pendidikan daerah juga membentuk karakter pelajar yang berbudi pekerti dengan tingkat kemampuan lebih.