REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menanggapi besaran rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Dalam rancangan APBN 2015, anggaran yang dialokasikan untuk pos pendidikan adalah Rp 404 triliun.
Jokowi mengatakan, jumlah tersebut sebenarnya cukup untuk menjalankan program prioritasnya di bidang pendidikan, yakni menerapkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Cukup kalau digunakan tepat sasaran. Anggaran itu digunakan untuk kebutuhan, bukan untuk keinginan-keinginan," ujarnya usai menghadiri pidato Presiden RI dalam rangka penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2015 di gedung DPR RI, Jumat (15/8).
Meski demikian, Jokowi mengaku belum memiliki kalkulasi mendetil mengenai berapa anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program KIP tersebut.
Seperti diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru saja menyampaikan pidato RUU APBN Tahun Anggaran 2015 di gedung DPR RI. Dalam pidatonya, SBY menyebutkan rancangan anggaran untuk sejumlah pos kementerian. Salah satu kementerian yang anggarannya paling besar yakni Kementerian Pendidikan, yakni Rp 404 triliun.
Presiden mengatakan, pada tahun 2014 anggaran pendidikan mencapai Rp3 75,4 triliun. Jumlah tersebut direncanakan naik pada tahun 2015 menjadi Rp404, triliun.