REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pemerintah Kota Pontianak menawarkan bus khusus angkutan anak-anak sekolah agar di kelola oleh pihak sekolah, kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji.
"Penawaran itu, kami lakukan karena bus angkutan anak-anak sekolah sering tidak penuh sehingga sekarang malah tidak beroperasi, karena sepinya penumpang tersebut," kata Sutarmidji di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan dari lima bus angkutan sekolah yang dikelola oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak, kini tinggal dua yang masih bisa dioperasikan.
"Padahal kami menganggarkan sekitar Rp200 juta untuk perbaikan dan operasional kelima bus tersebut setiap tahunnya," kata Sutarmidji.
Tetapi, menurut dia hingga saat ini belum ada satu sekolahpun di Kota Pontianak yang mau mengelola bus tersebut, untuk angkutan para siswa dan siswinya.
"Hingga saat ini, baru Yayasan Imanuel Pontianak yang menyediakan bus sekolah bagi para siswa dan siswinya, sehingga mereka tidak perlu menggunakan kendaraan roda dua sendiri untuk berangkat ke sekolah," kata Sutarmidji.
Wali Kota Pontianak menambahkan, selain itu pihaknya juga sedang melakukan kajian untuk angkutan massal lainnya, agar anak-anak sekolah tidak lagi menggunakan kendaraan sendiri untuk berangkat ke sekolah.
Dalam kesempatan itu, Sutarmidji mengajak para guru dan orang tua untuk mengajarkan dan mendidik anak mulai usia dini tertib berlalu-lintas agar ketika mereka dewasa akan menjadi generasi yang tertib.
"Kalau anak-anak sejak usia dini sudah diajarkan dan dilatih mentaati aturan lalu lintas, maka ketika mereka dewasa nantinya akan menjadi generasi yang tertib dalam mentaati aturan lalu lintas," katanya.
Kemacetan di jalan-jalan protokol Kota Pontianak saat ini lebih banyak disebabkan oleh tidak patuhnya pengguna jalan terhadap rambu-rambu lalu lintas yang ada, ujarnya.
"Saya imbau guru-guru di sekolah mulai mengajarkan anak-anak agar tertib berlalu lintas," ujarnya.