REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mengupayakan agar akhir Agustus sekolah di seluruh Indonesia sudah menerima buku kurikulum tahun 2013. Jika dipersentasekan, saat ini pemerintah telah mendistribusikan sekitar 60/70 persen buku kurikulum untuk digunakan setiap siswa SMA dan SMK.
"Setiap hari (jumlah buku yang disalurkan) terus bertambah, karena kita terus melakukan pemantauan," kata Direktur Pembinaan SMK, Kemendikbud, Mustagfirin Amin ketika dihubungi Republika, Ahad (17/8).
Menurut dia, hampir semua sekolah di daerah telah menerima buku kurikulum 2013. "Jakarta, Jawa Tengah, Bali dan Papua sudah, memang ada beberapa sekolah di Papua yang belum dapat," ujarnya.
Kata Mustagfirin, mengenai ketepatan waktu sampainya buku kurikulum 2013 di sekolah-sekolah, sebenarnya sudah menjadi tugas penyedia atau percetakan. Namun, pemerintah, kata dia, terus mendorong agar pada Agustus ini buku-buku telah diterima seluruh sekolah.
"Insya Alloh diusahakan akhir Agustus semua sekolah sudah mendapat buku kurikulum 2013. Kita bantu dan fasilitasi agar semua penyedia bisa segera mengirim buku ke sekolah," katanya.
Saat ditanya mengenai keberatan siswa harus mengeluarkan uang untuk fotokopi dan repot mengunduh karena belum mendapat buku kurukulum itu, Mustagfirin menjelaskan, seharusnya tidak usah rugi.
Sebab untuk biaya fotokopi sebenarnya sudah ditanggung sekolah dengan menggunakan Biaya Oprasional Sekolah (BOS) yang diterima sekolah sebesar 1 juta rupiah.
"Pemerintah sudah mengeluarkan surat edaran bagi sekolah yang belum dapat untuk foto kopi buku kurikulum yang 16 lembar itu, sambil menunggu buku sampai," katanya.