REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ospek Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Surabaya yang digelar pada 28-30 Agustus 2014, mengundang kontroversi. Itu lantaran panitia Orientasi Akademik dan Cinta Almamater (OSCAAR) 2014 mengusung tema 'Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan'.
Tersebarnya foto spanduk kegiatan ospek mahasiswa baru tersebut ternyata ramai dibincangkan di media sosial. Bahkan, kata Tuhan Membusuk menjadi salah satu trending topic di Twitter.
Pihak Rektorat UIN Sunan Ampel sudah memproses panitia ospek mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. ektor UIN Sunan Ampel Prof Abdul A’la menyatakan, mereka meminta maaf pada publik karena mahasiswanya khilaf memilih tema Tuhan Membusuk.
“Rektorat mengetahui adanya tema di spanduk tersebut saat akan pelaksanaan. Kami meminta pihak senat untuk menurunkan atau menghapus tulisan itu. Pada hari pertama sudah dilaksanakan, bahkan spanduk itu dibakar,” ujar A'la saat dihubungi Republika Online, Selasa (2/9).
Tak disangka, pada hari kedua Ospek, 29 Agustus lalu, panduk itu muncul kembali. Pihak Dekanat pun langsung turun tangan. Rektor pun meminta Dekan Fakultas Usluhuddin untuk menyelesaikannya. Jajaran Dekanat meminta klarfikasi kepada mahasiswa pembuat.