Rabu 03 Sep 2014 13:57 WIB

Jumlah SMK Pesantren Baru Dua Persen

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Agung Sasongko
ejumlah siswa SMK Islam Terpadu Al Furqon Sanden melihat proses pembuatan keripik sagu di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Kamis (4/4). Kegiatan observasi tersebut untuk mengenalkan industri kecil sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang diharapkan berman
Foto: Antara
ejumlah siswa SMK Islam Terpadu Al Furqon Sanden melihat proses pembuatan keripik sagu di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Kamis (4/4). Kegiatan observasi tersebut untuk mengenalkan industri kecil sekaligus menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang diharapkan berman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Unit Kerja Mendikbud  Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Tutik Rumiyati mengatakan, jumlah SMK Pesantren yang didirikan  baru dua persen. Jumlah ini kecil jika dibandingkan dengan seluruh SMK lainnya, Rabu, (3/9).

Sebenarnya, ujar Tutik, jika seluruh pesantren di Indonesia turut mendirikan SMK maka persoalan Pendidikan Menengah Universal (PMU) dan wajib belajar 12 tahun bisa  diselesaikan. "SMK Pesantren ini lebih mandiri, mereka tidak begitu tergantung dengan bantuan pemerintah,"ujarnya.

SMK pesantren, kata Tutik, mendapatkan dukungan dari masyarakat, perusahaan, juga pendiri pesantrennya. Ini memang SMK yang berangkat dari masyarakat.

Sistem belajar sama dengan SMK biasa. "Namun memang ada pembiasaaan shalat berjamaah, lalu setiap mau melakukan kegiatan selalu diawali dengan berdoa,"ujar Tutik.

Kendala yang sering dialami SMK Pesantren, terang Tutik, antara lain kurangnya peralatan dan fasilitas pembelajaran. Namun ada juga SMK Pesantren yang sudah punya  asrama dan  fasilitas bagus.

Kalau ada kendala soal peralatan dan fasilitas, lanjut Tutik, sebenarnya mereka bisa mengusulkan bantuan permintaan peralatan ke Kemendikbud. "Kami sudah banyak memberikan bantuan berupa pembangunan gedung SMK, rehab gedung, juga pemberian peralatan praktek,"katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement