Rabu 03 Sep 2014 21:13 WIB

Program Pendidikan Astra 1st Bina 258 Mahasiswa Pilihan

Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (berbatik lengan panjang) berbincang dengan para penerima program pendidikan Astra 1st 2014 pada pembukaan Astra Workshop Program 2014, yaitu kick off program Astra 1st  (3/9).
Foto: dok Astra
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (berbatik lengan panjang) berbincang dengan para penerima program pendidikan Astra 1st 2014 pada pembukaan Astra Workshop Program 2014, yaitu kick off program Astra 1st (3/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat tahun sudah program pendidikan Astra 1s berjalan. Sejak dilaksanakan pada 2011, program ini telah telah memberikan bantuan pendidikan kepada 258 mahasiswa yang tersaring dari puluhan ribu pendaftar.

Rabu (3/9), diselenggarakan Astra Workshop Program (AWP), yang merupakan kick off dari program Astra 1 st. Acara tersebut diselenggarakan di kantor pusat PT Astra International Tbk, dihadiri oleh Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto. Sebanyak 80 mahasiswa dari 14 Universitas di Pulau Jawa berhasil lolos tes menjadi peserta Astra 1st tahun 2014, dari total pendaftar sebanyak 5.590 mahasiswa. Mereka berasal dari Universitas Atma Jaya Jakarta, Binus University, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Prasetiya Mulya Business School, President University, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Brawijaya, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran dan Universitas Parahyangan.

Astra 1st adalah suatu program pemberian bantuan pendidikan dan pengembangan diri yang meliputi soft and technical competencies selama satu tahun dari PT Astra International Tbk. Astra 1st diberikan kepada mahasiswa S1 yang masih menjalani perkuliahan di semester tiga sampai tujuh, memiliki IPK minimal 3.00, aktif mengikuti kegiatan organisasi, terdaftar di perguruan tinggi di Pulau Jawa dan tidak sedang menerima beasiswa dari perusahaan/institusi lain.

“Astra memiliki komitmen yang kuat dalam bidang pendidikan, karena Astra meyakini bahwa pendidikan merupakan jembatan untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Program pendidikan Astra 1st merupakan salah satu wujud komitmen Astra yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang unggul dan berprestasi untuk mengembangkan diri melalui fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di Grup Astra,” ujar Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam siaran persnya kepada ROL, Senin (3/9).

Social Project sebagai Perpanjangan Tangan Melalui program Astra 1st, para mahasiswa diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan Astra untuk memberikan kontribusi lebih kepada komunitas serta lingkungan di sekitarnya melalui social & business project dalam rangkaian program.

Social Project tersebut juga merupakan salah satu kegiatan yang mendukung empat pilar kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Astra, yakni di bidang pendidikan, lingkungan, Usaha Kecil & Menengah (UKM) dan kesehatan. “Dengan menjadi bagian dari program Astra 1st, diharapkan para mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan hard-skill dan soft-skill dan tentu saja memahami dunia kerja, khususnya di Grup Astra,”  terang Chief of Corporate Human Capital Development Aloysius Budi Santoso.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement