Kamis 04 Sep 2014 18:05 WIB

Enam Lulusan Madrasah Raih Beasiswa Kuliah di Jepang

 Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong sedang belajar.
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong sedang belajar.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Agama RI bekerjasama dengan Lembaga Nan Unggul Indonesia Surya Institute pimpinan Prof. Dr. Yohanes Surya memberikan beasiswa bagi para siswa dan santri lulusan Madrasah Aliyah dan Pesantren untuk melanjutkan studi Strata 1 di universitas terkemuka di Jepang.

Universitas-universitas tersebut adalah Tohoku University, Nagoya University, Asia Pasific University dan Kyoto University.  “Kemenag akan membiayai living cost mahasiswa selama empat tahun yang meliputi biaya hidup, buku, dan penginapan,” tegas Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan dalam rilisnya, Kamis (4/9).

Biaya perkuliahan atau tuition fee bakal difasilitasi oleh Lembaga Nan Unggul Indonesia Surya Institute melalui kerjasama yang telah dilakukan lembaga tersebut dengan universtas tersebut.

Proses perekrutan calon penerima beasiswa dilaksanakan dalam tiga tahap. Dalam tahap pertama, Lembaga Nan Unggul Indonesia melaksanakan seleksi di delapan kota di Indonesia. Seleksi ini diikuti oleh lebih dari 700 siswa madrasah dan pesantren.

Dalam tahap kedua terdapat 75 siswa yang mengikuti seleksi lanjutan dan wawancara bahasa Inggris di Jakarta. Tahap ketiga menyisakan 15 siswa yang mengikuti test wawancara dengan pihak universitas. Dari 10 seat beasiswa yang disediakan, enam siswa madrasah dinyatakan lulus oleh ke empat universitas.

“Empat orang dari MAN Insan Cendikia Serpong dan dua lainnya dari MAN 3 Malang,” ungkap Nur Kholis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement