REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA__Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, keterlambatan pengiriman buku Kurikulum 2013 bukan berarti pembelajaran di berbagai sekolah tidak jalan, Ahad, (7/9).
Kalau buku belum sampai, ujar Musliar, bukan berarti Kurikulum 2013 gagal. "Kami sudah mengantisipasi dengan mengirim CD yang bisa didownload dan difotokopi untuk membantu pembelajaran para siswa di kelas,"ujarnya.
Menurut Musliar, tidak perlu ada keluhan lagi soal biaya fotokopi buku Kurikulum 2013 yang mahal. "Fotokopi buku boleh menggunakan Biaya Operasional Sekolah (BOSY,"katanya.
Sebenarnya, terang Musliar, penyebab buku terlambat itu karena sekolah banyak yang terlembat memesan ke percetakan pemenang tender. Selain itu ada juga sekolah yang bukunya sudah dikirim namun belum membayar dengan alasan kehati-hatian padahal itu tidak perlu.
"Begitu buku sampai di sekolah. Sekolah tidak perlu konsultasi apa-apa, langsung saja bayar dengan dana BOS,"kata Musliar.
Sebenarnya, terang Musliar, pencetakan buku melalui lelang yang dilakukan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) merupakan model pengadaan buku yang paling efisien dan efektif. Sekolah tinggal memesan buku secara online ke percetakan pemenang tender.
Memang, ujar Musliar, pengiriman buku ini terlambat karena sistemnya yang masih baru saja. Sehingga belum bisa berjalan lancar, kalau sudah terbiasa, juga akan lancar.