Jumat 12 Sep 2014 21:01 WIB

Penerbit Tak Terima Disebut Penyebab Keterlambatan Buku Kurikulum 2013

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Djibril Muhammad
Kurikulum 2013
Foto: Republika/Prayogi
Kurikulum 2013

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Lucya Andam Dewi mengatakan, sejumlah media massa sering menyebutkan salah satu penyebab keterlambatan distribusi buku Kurikulum 2013 disebabkan penerbit terlambat mencetak dan mendistribusikan buku Kurikulum 2013.

 

Padahal, ujar Lucya, penerbit tidak terlibat dalam pencetakan dan pendistribusia buku kurikulum 2013. "Buku Kurikulum 2013 adalah buku karangan dan rancangan pemerintah, Kemendikbud, penerbit tidak terlibat dalam penyusunan isi dan perancangan tampilan buku tersebut, kami  sama sekali tidak dilibatkan dalam pencetakan atau distribusi buku," ujarnya di Jakarta, Jumat, (12/9).

Intinya, kata Lucya, penerbit tak terlibat dalam pencetakan dan distribusi buku Kurikulum 2013. "Kami bukan bagian dari mereka," katanya.

Sebenarnya, ujar Lucya, buku Kurikulum 2013  dicetak oleh percetakan pemenang tender yang diselenggarakan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah  di regionalnya dengan menggunakan perusahaan jasa pengiriman atau dengan tenaga sendiri.

Sebagian perusahaan percetakan tersebut, kata Lucya, juga penerbit, jadi ada  kebetulan semata. Mereka bisa jadi berada dalam satu perusahaan yang sama atau dengan satu group usaha yang sama.

"Meski demikian percetakan ini  menjalankan proyek ini dalam kapasitas sebagai percetakan. Percetakan dan penebitan sebenarnya merupakan  usaha yang berbeda," ujar Lucya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement