Selasa 23 Sep 2014 20:37 WIB

Pengunggah Soal 4x6 Minta Maaf, Ini Pernyataan Lengkapnya

Mahasiswa Undip, M Erfas Maulana mengunggah foto yang berisi tugas adiknya yang menjad perbincangan di media sosial
Foto: foto unggahan dari M Erfas Maulana
Mahasiswa Undip, M Erfas Maulana mengunggah foto yang berisi tugas adiknya yang menjad perbincangan di media sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengunggah foto hasil pekerjaan rumah (PR) soal matematika 4x6, Muhammad Erfas Maulana, meminta maaf secara terbuka lewat akun facebook-nya. Menurutnya, guru yang menyalahkan jawaban soal PR matematika adiknya tidak salah.

Guru tersebut, tutur Erfas, hanya mengajarkan matematika sesuai dengan buku kurikulum 2013. Berikut surat permohonan maaf mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Universitas Diponegoro tersebut:

"Mohon maaf, saya sudah menghebohkan media sosial beberapa hari terakhir ini. Baru saja saya mengkonfirmasikan ini kepada guru. saya juga sudah meminta maaf sebesar-besarnya kepada beliau.

Sekali lagi saya mohon, jangan ada yang menyalahkan guru karena guru sudah mengajarkan sesuai konsep dan buku yang ada. sang guru juga tidak menyalahkan pendapat saya.

Sesuai kurikulum 2013 yang membebaskan murid menyelesaikan suatu persoalan sesuai kemampuan nalar masing-masing, saran saya adalah untuk memperbaiki buku dengan tidak hanya terfokus dengan satu cara penyelesaian, namun memberikan banyak cara penyelesaian. disitu murid akan memilih cara sesuai pemahaman termudah masing-masing murid.

itu saran saya saja sih, kalo ada yang kurang berkenan dengan saran saya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

berbicara mengenai kurikulum 2013, menurut saya kurikulum tersebut sangat baik. siswa tidak hanya dituntut untuk mengetahui pengetahuan, namun juga diajari berketrampilan sehingga siswa diharapkan lebih kreatif dan bersikap agar dapat mempunyai moral yang baik saat hidup bermasyarakat. jadi ada 3 aspek penilaian disini, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.

Dengan kurikulum ini, saya melihat bahwa anak-anak lebih senang untuk pergi ke sekolah. mereka menjadi bersemangat karena di sekolah diajari untuk membuat berbagai kerajinan tangan atau membuat sesuatu yang menarik bagi mereka.

mungkin banyak orang tua yang bingung mengenai kurikulum 2013 karena mata pelajaran di kurikulum ini dicampur. misal matematika, ipa, ips, bahasa indonesia, ppkn, dll dilebur menjadi tematik.

Menurut saya hal ini dikarenakan orang tua dari dulu sudah terbiasa menggunakan kurikulum yang mata pelajarannya dipisah, matematika sendiri, bahasa indonesia sendiri, ipa sendiri, dll. coba dari dulu pendidikan di indonesia menggunakan kurikulum dimana mata pelajarannya dicampur seperti kurikulum 2013, saya rasa orang tua pun tidak akan bingung mengajari anaknya sekarang.

Misal, dari dulu kita terbiasa menulisakan resep obat 3 x 1, dibaca tiga kali sehari, satu butir. bayangkan bila dari dulu resep penulisan obat adalah 1 x 3, dibaca satu butir, tiga kali sehari. semuanya 1 + 1 + 1 . kembali lagi ini semua adalah tentang kebiasaan.

Saya rasa, murid yang mendapatkan kurikulum sejak kelas 1 SD tidak akan kebingungan dalam belajar. Berbeda lagi bila dari kelas 1 - 3 SD mendapat kurikulum lama yang mata pelajarannya dipisah, namun tiba-tiba saat naik ke kelas 4 SD mereka mendapat kurikulum 2013 dimana mata pelajaran dicampur. disini saya rasa akan terdapat kebingungan pada murid, mereka harus menyesuakan lagi.

itulah pandangan saya tentang kurikulum 2013, mohon maaf bila ada pihak-pihak yang kurang berkenan. Saya sangat menyesal atas semua yang sudah terjadi, saya tidak ingin memperpanjang semua ini.

Mungkin ini dapat menjadi pelajaran bagi saya pribadi dan kita semua. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement