REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Menteri Pendidikan Nasional Malik Fadjar menilai, pemisahan direktorat jenderal pendidikan tinggi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digabung ke Kementerian Riset dan Teknologi sudah tidak relevan lagi.
"Apakah masih relevan? Pasalnya riset di perguruan tinggi dan riset di institusi penelitian berbeda," kata Malik, Sabtu (27/9).
Menurut dia, pada tahun 1960-an di masa Presiden Soekarno sudah ada Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan yang dipimpin Thayib Hadiwijaya, namun saat itu belum ada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) karena masih berbentuk Majelis Ilmu Pengetahuan.
“Setelah Orde Baru di kala LIPI telah dibentuk, Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan tersebut menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan dibentuk pula Kementerian Ristek,” ujarnya.