REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pemeratan wilayah ajar guru berpengaruh pada mutu pendidikan.
"Sebenarnya masalah utama kekurangan guru karena distribusi guru yang tidak merata. Guru lebih banyak terkonsentrasi di kota-kota,"kata Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Hamid Muhammad, Rabu (22/10).
Sebagai solusinya, perlu dilakukan redistribusi guru sebab saat ini sekolah di perkotaan 60 persen kelebihan guru. Sedangkan 37 persen sekolah di pedesaan kekurangan guru, dan 66 persen sekolah di daerah terpencil kekurangan guru.
Hamid menemukan dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) terbaru, terdapat SD di sebuah kota jumlah siswanya hanya 23 orang, tetapi gurunya 16 orang. Selain itu ia juga menemukan di sejumlah SD, jumlah siswanya sebanyak 120 orang namun guru agamanya hingga lima orang.
Kebutuhan guru kelas SD negeri saat ini mencapai 3.019 orang. Namun, guru yang tersedia sebanyak 2466 (PNS), sebanyak 524 (non PNS).
Guru Pendidikan Agama Islam yang dibutuhkan di SDN sebanyak 512 orang. Namun guru yang tersedia hanya 302 orang (PNS), 112 orang (non PNS). Guru Penjaskes SDN yang dibutuhkan sebanyak 512 orang, guru penjaskes yang tersedia 313 orang (PNS), 93 orang(non PNS).