Senin 03 Nov 2014 12:00 WIB

Kurikulum 2013 Tuntut Guru Lebih Inovatif

Kurikulum 2013
Foto: Republika/Prayogi
Kurikulum 2013

REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKARAYA--Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, H Budi Susilo mengatakan penerapan Kurikulum 2013 menuntut guru lebih inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

"Dengan Kurikulum 2013, guru harus bisa mengubah kebiasaan mengajar dengan menggunakan pola lama menjadi pola baru, karena itu diperlukan perubahan mental setiap guru," kata Budi Susilo dari Komisi C DPRD Palangka Raya, Senin.

Ia mengatakan, penerapan Kurikulum 2013 menerapkan empat pilar untuk mencapai keberhasilan pendidikan di Tanah Air khususnya di "Kota Cantik" Palangka Raya.

Keempat pilar itu adalah standar proses, esai, teknik mengajar dan penilaian otentik dalam pembelajaran.

Karena itu, guru harus memiliki berinovasi untuk membuat silabus Kurikulum 2013 dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

"Sebab kunci keberhasilan pendidikan itu menuntut guru memiliki perubahan atau revolusi mental. Kami meminta guru bisa mengubah pola mengajar untuk mencapai proses pendidikan yang profesional dan berkualitas," kata Politisi PDI-P itu.

Ia menjelaskan, pada dasarnya penerapan berbasis Kurikulum 2013 berbeda dengan pola kurikulum satuan tingkat pendidikan (KTSP).

Perbedaannya antara lain guru harus mengubah pola mengajar dari sebelumnya sebagai pemberitahu kepada peserta didik, saat ini peserta didik yang harus mencari tahu dalam menerima pembelajaran.

"Saya kira beban itu cukup berat bagi guru sehingga harus memiliki sikap kreatif, inovatif, produktif, afektif dan berani," ucapnya.

Untuk melaksanakan Kurikulum 2013, kata dia, pemerintah harus mengoptimalkan sosialisasi dan pengadaan buku sehingga tetap berjalan lancar.

Saat ini, kegiatan sosialisasi dan pengadaan buku Kurikulum 2013 belum mencapai 100 persen di Kota Palangka Raya.

Selain itu, tenaga guru harus dioptimalkan untuk mengikuti pelatihan maupun "workshop" agar mengetahui pedoman kurikulum tersebut.

"Kami menilai sosialisasi, pelatihan dan pengadaan buku masih minim, karena itu menteri yang baru harus bisa mengoptimalkan kegiatan tersebut, sehingga proses belajar mengajar dalam penerapan Kurikulum 2013 tidak terkendala dengan alasan apa pun," kata Budi Susilo.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement