REPUBLIKA.CO.ID,SOLOK--Buku kurikulum 2013 untuk SLTP dan SLTA di Kota Solok, Sumatera Barat, belum seluruhnya didistribusikan, sementara buku untuk siswa Sekolah Dasar (SD) sudah terpenuhi semua.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solok, Rosavella Yohariza Darmawan, di Solok, Kamis, mengatakan keterlambatan pendistribusian tersebut karena perusahaan penerbit yang ditunjuk Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) belum merampungkan pendistribusian buku itu ke daerah.
"Meskipun belum semua siswa SLTP dan SLTA menerima buku kurikulum 2013, namun karena adanya kepedulian orang tua siswa, proses belajar mengajar tetap masih bisa berjalan," sebutnya.
Ia mengatakan distribusi buku memang tersendat, namun bukan berarti proses belajar mengajar terhenti. Proses belajar mengajar tetap berlanjut meskipun sedikit mengalami kendala.
Ia menyebutkan sekolah yang belum mendapatkan buku masih bisa melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2013. Karena sebelum perusahaan penerbit mengirimkan buku ke daerah, pihak penerbit sudah mengirimkan "soft copy" dalam bentuk "compact disk" berisi materi pelajaran kurikulum 2013 ke setiap sekolah.
Karena buku kurikulum 2013 itu belum ada, imbuhnya, maka orang tua siswa yang kreatif membekali anaknya dengan "flash disk". Kemudia siswa menyalin seluruh materi pelajaran itu ke dalam "flash disk".
Ia menjelaskan ketersendatan pendistribusian buku kurikulum 2013 itu telah merepotkan guru, siswa dan orang tua siswa. Karena demi proses belajar mengajar tetap berjalan, mereka terpaksa menyalin materi pelajaran ke "flash disk" dengan biaya sendiri.
"Memang ada sedikit gangguan, seharusnya begitu kurikulum diterapkan, buku materi pelajaran sudah ada. Masih untung orang tua siswa mau mengerti dan mau sedikit berkorban," ujarnya.
