REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Atas perannya yang besar terhadap kehidupan dan perkembangan remaja, keberadaan orangtua dan guru seharusnya mereka jadikan sebagai idola utama, di tengah keberadaan banyaknya idola yang dipromosikan sejumlah media massa.
Maka dari itu, orangtua dan guru mesti berlaku baik, menjadi teman sekaligus contoh teladan bagi remaja-remaja di sekitar mereka.
Direktur Pendidikan Agama Islam Sekolah Umum Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amin Hedari menerangkan, remaja dalam perkembangannya cenderung menyukai yang menarik dan membuatnya terkesan.
Ia memiliki self idol yang bisa ditujukan bagi orang-orang yang menurutnya menginspirasi. Makanya, orangtua dan guru yang menyenangkan sekaligus mendidik berpeluang besar dipilih remaja sebagai sumber inspirasinya.
“Jangan sampai mereka mengidolakan publik figure di TV yang berperilaku aneh, atau malah mengidolakan tokoh teroris,” kata Amin Hedari mengingatkan.
Lebih lanjut, sambung Amin, remaja mesti dibuka wawasannya dengan kesan inspiratif pahlawan masa lalu, misalnya mereka yang berjuang untuk agama dan negara.
Agar terbangun jiwa nasionalisme dalam bingkai ajaran Islam yang damai. Pemerintah, lanjut dia, mengambil posisi pengawalan kurikulum, pengadaan guru-guru berkualitas, dan fasilitator kegiatan positif remaja agar mereka tak salah memilih idola.