REPUBLIKA.CO.ID,
Musisi religi Aunur rofiq Lilfirdaus atau akrab disapa Opick mengamini hal tersebut. Ia yang didaulat sebagai pengisi acara budaya dalam acara yang diselenggarakan Kemenag bertajuk Perkemahan Rohis Nasional 11-15 November di Bumi Perkemahan Cibubur itu menerangkan, remaja bukannya abai terhadap segala hal berbau religi dan lebih cenderung kepada yang popular.
“Remaja dan masyarakat kita sangat terpengaruh oleh TV, nabinya itu TV, kalau mau terkenal itu ya di TV,” kata dia di Kantor Kemenag.
Dikatakannya, remaja setiap hari dijejali tayangan beserta idolanya di media massa, sementara yang religi belum banyak diberi ruang. Padahal, bukan berarti musik religi sepi peminat.
Opick mengungkapkan, acara Perkemahan Rohis Nasional adalah awal yang baik dalam membuka wawasan remaja dalam berinteraksi dengan remaja di daerah lain, berbagi kebudayaan.
Tujuannya, agar mereka saling berkaca, bersilaturahim, akan terjalin persahabatan antarmasyarakat di berbagai pulau se-Indonesia. Dengan begitu, sikap kaku akan menjadi cair. “Akan pula terbangun sikap toleran,” katanya.
Namun, pria kelahiran 1974 ini mengakui, pendampingan remaja agar mereka menunjukkan sikap toleran dalam lingkup islam yang damai, tidak bisa dilakukan dalam hitungan minggu. Perlu langkah massif sebab didikan pemerintah dan sekolah bersaing dengan arus informasi di dunia maya.